RI-Australia Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Ekonomi-Maritim
Salah satunya adalah kerja sama di bidang ekonomi, khususnya masalah daging yang berkaitan dengan impor sapi maupun peternakan sapi.
LAOS, SATUHARAPAN.COM - Indonesia dan Australia sepakat meningkatkan kerja sama bidang ekonomi dan maritim kedua negara.
Kesepatakan tersebut terwujud dalam agenda pertama Presiden Joko Widodo di hari terakhir berada di Laos saat melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull di ASEM Villa, Viantiane, Laos, pada hari Kamis (8/9).
Tiba di ASEM Villa, Presiden Jokowi menyambut PM Turnbull dan berfoto bersama.
“Selamat atas kemenangan dalam pemilu,” kata Presiden Jokowi memulai percakapan.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden didampingi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kepala BKPM Thomas Lembong.
Setelah pertemuan, Menlu Retno Marsudi memberikan keterangan terkait pembicaraan kedua kepala negara tersebut. Salah satunya adalah kerja sama di bidang ekonomi, khususnya masalah daging yang berkaitan dengan impor sapi maupun peternakan sapi.
"Daging ini tidak hanya terkait dengan impor sapi tetapi juga cattle breeding (peternakan sapi). Itu lebih berkelanjutan tidak hanya masalah beli-membeli tetapi kemudian menjadikan ketahanan pangan kita lebih berkelanjutan," kata Retno dihadapan para jurnalis.
Selain itu, Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malcolm Turnbull juga berdiskusi tentang terorisme dan sepakat untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang yang berkaitan dengan kontra terorisme.
"Kedua pemimpin sepakat untuk meningkatkan kerja sama kontra terorisme. Kita sudah bekerjasama lama di JCLEC ( Jakarta Center for Law Enforcement Cooperation ), ini akan ditingkatkan. Kerja sama informasi intelijen dan cyber juga akan kita tingkatkan," kata Retno.
Lebih lanjut Retno mengatakan mengingat kedua negara berperan aktif dalam EAS ( East Asia Summit ) dan IORA ( Indian-Ocean Rim Association ), oleh karena itu keduanya sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang maritim.
"Australia dan Indonesia akan menjadi negara pertama yang akan mengimplementasikan kerja sama maritim dalam EAS dan terus berperan aktif dalam IORA," katanya.
Retno menambahkan agar kerjasama maritim ini menjadi lebih fokus, Presiden Joko Widodo berharap Australia mendukung Indonesia dalam IUU (Illegal, Unreported, and Unregulated) Fishing, di mana terdapat konteks blue economy yang juga diusung oleh Australia.
"Jadi yang utama adalah keamanan maritim dan yang kedua adalah kemakmurannya, jadi keamanan maritim dan kemakmuran maritim (maritime security and maritime prosperity)," kata Retno Marsudi.
Sementara itu rencana kunjungan Presiden Joko Widodo ke Australia juga menjadi topik yang dibicarakan juga dalam pertemuan tersebut, mengingat Perdana Menteri Turnbull sudah menyampaikan undangannya sejak berkunjung ke Indonesia pada November tahun lalu.
"Presiden menyampaikan kita coba di koridor bulan November, kita akan lakukan kunjungan ke sana," kata Retno Marsudi. (Setpres)
Editor : Eben E. Siadari
Tentara Ukraina Fokus Tahan Laju Rusia dan Bersiap Hadapi Ba...
KHARKIV-UKRAINA, SATUHARAPAN.COM-Keempat pesawat nirawak itu dirancang untuk membawa bom, tetapi seb...