RI Dukung Potensi Perempuan Dalam Bidang Seni Budaya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak/PPPA, I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengatakan perempuan saat ini masih dikategorikan sebagai kelompok rentan dengan menempatkan perempuan pada posisi yang lebih rendah dari laki laki.
Penegasan Menteri PPPA Bintang Darmawati tersebut, dikemukakan dalam sambutannya, pada serah terima pengurus MSI periode 2019-2022 serta pelantikan Dewan Pengurus Mitra Seni Indonesia Periode 2023-2026 yang dilaksanakan bersamaan dengan Rapat Umum Anggota Tahunan MSI di Jakarta, Selasa (24/1).
Menteri PPPA mengatakan konstruksi sosial tersebut ternyata terbalik karena perempuan ternyata merupakan kekuatan bangsa. Dilihat dari jumlahnya, perempuan mengisi hampir setengah dari populasi di Indonesia. Sehingga perempuan merupakan potensi sumber daya manusia yang luar biasa dalam setiap lini kehidupan, termasuk bidang seni dan budaya.
Oleh karena itu, ia sangat mengapresiasi kiprah Mitra Seni Indonesia sebagai bagian dari Masyarakat Indonesia yang kreatif berkesenian dan berbudaya sesuai khazanah bangsa Indonesia.
Menteri PPPA Bintang Darmawati juga memberikan apresiasinya kepada Mitra Seni Indonesia yang terus mendukung peningkatan keterampilan berkesenian dan melestarikan seni budaya.
Ia pun berharap dengan terpilihnya Ketua Umum MSI yang baru dan pelantikan pengurus baru MSI dapat terus berkomitmen dan melanjutkan program pengurus lama untuk bersinergi dan berkolaborasi untuk pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Sementara itu, Ketua Umum Mitra Seni Indonesia periode 2023-2026 Sari Ramdani Basri mendukung pelestarian seni budaya berbagai daerah di Indonesia. Pelestarian seni budaya merupakan upaya perlindungan dari kerusakan warisan budaya.
Menurut Sari Ramdani Basri yang terpilih kembali untuk masa jabatan empat tahun ke depan, melalui pelestarian budaya, nilai-nilai seni yang ada dalam suatu tradisi dapat tetap dipertahankan, meski melalui proses perubahan bentuk budaya.
Saat ini, Mitra Seni Indonesia yang berkiprah sebagai perkumpulan penggiat, pencinta, pelaku dan pemerhati seni di Indonesia sangat peduli untuk terus melestarikan dan mengembangkan kesenian dan budaya.
Mitra Seni Indonesia yang beranggotakan sekitar seribu anggota yang mayoritas perempuan dan berusia lanjut usia tidak memudarkan semangat untuk terus berkarya dalam berbagai keahlian seni yang dimiliki MSI melalui berbagai pelatihan yang ada. Diantaranya ada 23 pelatihan seperti Angklung, kolintang, arumba, tangklung, paduan suara, vokal, kawrawiran, seni tari, seni lukis dan lainnya
Ketua Umum Mitra Seni Indonesia Sari Ramdani mengatakan, Mitra Seni Indonesia telah berkiprah dalam menyemarakan kegiatan seni dan budaya baik di dalam negeri maupun internasional. Mitra Seni Indonesia sudah beberapa kali mendapat penghargaan dalam bidang kesenian.
Pada November 2022 MSI juga ikut berpartisipasi menyemarakan event internasional yaitu acara Post Summit Women Twenty atau W20 di Bali dengan menampilkan para penari MSI.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengawas Mitra Seni Indonesia Sri Harmoko ketika melantik Ketua Umum MSI Sari Ramdani mengharapkan agar Dewan Pengurus yang baru dapat terus berkomitmen untuk melanjutkan apa yang sudah dilakukan pengurus lama dan terus berkiprah untuk memajukan seni budaya di Indonesia.
Sebelum acara serah terima Dewan Pengurus sekaligus pelantikan Ketua Umum dan Dewan Pengurus baru periode 2023-2026, dilakukan pengesahan Laporan Keuangan dan laporan kerja tahun 2022 melalui Rapat Umum Anggota Tahunan.
Ketua Umum MSI Sari Ramdani pada kesempatan itu juga menyampaikan terima kasih dan menyematan PIN sebagai tanda apresiasi kepada pengurus lama. Pada acara pelantikan ini juga ditampilkan berbagai kegiatan seni budaya yang merupakan Kolaborasi Hasil Pelatihan Mitra Seni Indonesia diantaranya Kolaborasi Paduan Suara Seruni dan Kolintang Lintang Manise, Arumba Gemilang, Karawitan Padmokusumo, Kolaborai Paduan Suara Mawar, Kolintang Gabungan dan Line Dance.
Penampilan Kolaborasi Hasil Pelatihan MSI ini dilombakan dengan Dewan Juri yang diketuai Liza,Ayodhia dan Rita Nasution, Aida Mustafa, Endang G Sawarno, Kadek Nur Mantik Dewi Yull, Titik Sandhora sebagai anggota.
Penjurian ini dimaksudkan untuk mengembangkan kreativitas dalam berseni budaya dan meningkatkan kerjasama antar grup pelatihan dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya Indonesia.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...