RI Inflasi 0,34 Persen Januari 2023
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi pada Januari 2023 mencapai 0,34 persen month to month (mtm) dibanding Desember 2022 yang disumbangkan oleh komoditas pangan.
Secara tahunan, Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami inflasi sebesar 5,28 persen year on year (yoy).
"Beberapa komoditas pada komponen harga bergejolak dominan menyebabkan inflasi awal tahun, seperti beras, cabai merah, ikan segar, dan cabai rawit," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers di Gedung 5 Kantor BPS, Jakarta, Rabu (1/2).
Dia menjelaskan komoditas beras mengalami inflasi sebesar 2,34 persen mtm dan memberi andil 0,07 persen, dan cabai merah mengalami inflasi sebesar 10,90 persen dan memberi andil 0,04 pada Januari 2023.
Kemudian, komoditas ikan segar mengalami inflasi sebesar 1,39 persen dan memberi andil 0,04 persen mtm, dan cabai rawit mengalami inflasi sebesar 17,85 persen dan memberi andil 0,03 persen mtm pada Januari 2023.
“Inflasi Januari 2023 secara month to month (mtm) keempat komoditas tersebut relatif lebih tinggi dibanding inflasi bulan lalu,” kata Margo.
Dari 90 kota di Indonesia, dia menjelaskan sebanyak 80 kota mengalami inflasi dan 10 kota mengalami deflasi pada Januari 2023.
Dia memaparkan inflasi tertinggi berada di Kota Gunungsitoli sebesar 1,87 persen mtm, yang disumbangkan oleh komoditas beras, cabai merah, angkutan udara, daging ayam ras, cabai rawit dan minyak goreng.
Sedangkan, deflasi terdalam berada di Kota Timika, Provinsi Papua Tengah sebesar minus 0,60 persen mtm.
Dalam kesempatan ini, dia menyampaikan kebijakan menaikkan tarif cukai rokok pada Januari 2022 telah memberikan dampak terhadap inflasi pada bulan- bulan berikutnya hingga saat ini.
“Di tahun 2022 ada kenaikan cukai rokok dan berdampak terhadap inflasi rokok kretek, rokok kretek filter dan rokok putih,” kata Margo.
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...