RI-Malaysia akan Bahas Perdagangan Lintas Batas
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Malaysia akan melakukan pertemuan Indonesia-Malaysia Joint Trade and Investment Committee (JTIC) Meeting ke-2 di Jakarta, pada hari Kamis (30/6).
JTIC merupakan forum yang dibentuk sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan perdagangan dan investasi antara Indonesia-Malaysia atas dasar kesetaraan dan saling menguntungkan.
Forum ini diharapkan dapat membantu jaringan kerja antara pengusaha Indonesia dan Malaysia, serta menciptakan peluang bisnis dan akses pasar potensial. Ada beberapa isu krusial yang akan dibahas pada pertemuan tersebut.
"Pertemuan ini akan membahas agenda review Border Trade Agreement (BTA) 1970, investasi, kerja sama untuk pengembangan industri palm oil, dan hambatan perdagangan yang dialami kedua negara," kata Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Iman Pambagyo di Jakarta, hari Rabu (29/6) dalam keterangan tertulis.
Menurut Iman, penutupan jalur perdagangan lintas batas di Nunukan-Tawau juga menjadi salah satu isu yang akan dibahas.
"Kita juga akan mengangkat permasalahan tentang penutupan jalur perdagangan lintas batas di Nunukan-Tawau, karena penutupan tersebut merugikan masyarakat Indonesia di Nunukan,” katanya.
Pertemuan JTIC akan didahului pertemuan Senior Officials Meeting (SOM) pada hari ini, Rabu (29/6). Pada pertemuan ini, Delegasi Indonesia dipimpin Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional, Iman Pambagyo. Sementara itu, Delegasi Malaysia akan dipimpin Deputy Secretary General, Ministry of International Trade and Industry Malaysia, Isham Ishak.
Pada hari ke-2, Kamis (30/6), Menteri Perdagangan RI Thomas Trikasi Lembong akan memimpin Delegasi Indonesia dengan didampingi Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Herman Prayitno, Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Iman Pambagyo, dan Direktur Perundingan Bilateral Djatmiko Bris Witjaksono.
Sedangkan Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia (MITI) Dato’ Sri Mustapa Mohamed akan memimpin Delegasi Malaysia dengan didampingi Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Dato’ Seri Zahrain Mohamed Hashim dan Deputy Secretary General at the Ministry of International Trade and Industry Isham Ishak.
"Melalui pertemuan ini, diharapkan nilai serta volume perdagangan dan investasi kedua negara dapat lebih ditingkatkan," kata Iman.
Capai US$ 16,15 Miliar
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai total perdagangan bilateral kedua negara pada 2015 mencapai US$ 16,15 miliar. Neraca perdagangan Indonesia-Malaysia pada 2015 menunjukkan defisit bagi Indonesia sebesar US$ 903,75 juta.
Ekspor Indonesia ke Malaysia pada periode Januari-Maret 2016 tercatat sebesar US$ 1,64 milliar atau turun 24,04 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar US$ 2,16 milliar. Sementara itu, impor Indonesia dari Malaysia pada periode Januari-Maret 2016 mencapai US$ 1,68 miliar atau turun 26,84 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar US$ 2,29 miliar.
Komoditas ekspor andalan Indonesia Ke Malaysia antara lain batu bara, kelapa sawit dan fraksinya, kelapa (kopra), minyak bumi dan gas, produk kimia, tembaga halus dan paduan tembaga, aksesoris bagian dari kendaraan bermotor, dan kakao pasta.
Sedangkan, komoditas impor utama Indonesia dari Malaysia antara lain minyak bumi, polimer etilena, bagian mesin (hd 84,25-84,30), hidrokarbon asiklik, sirkuit terpadu elektronik dan mikroasembli, alkohol asiklik dan turunannya, mesin pengolah data otomatis, dan penerima televisi (termasuk monitor video dan proyektor video).
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Tentara Ukraina Fokus Tahan Laju Rusia dan Bersiap Hadapi Ba...
KHARKIV-UKRAINA, SATUHARAPAN.COM-Keempat pesawat nirawak itu dirancang untuk membawa bom, tetapi seb...