RI Segera Kirimkan Bantuan untuk Pengungsi Rohingya
SINGAPURA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Indonesia akan segera mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Rohingya yang berada Bangladesh, yang hingga saat ini jumlahnya terus bertambah.
Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi, mengaku sudah menugaskan Duta Besar RI di Bhangladesh, Rina Soemarno, untuk menindaklanjuti apa yang diperlukan saat ini oleh para pengungsi.
Sejauh ini, lanjut Menlu, mereka sudah menyampaikan bahwa tenda segala musim sangat diperlukan saat ini karena tempat pengungsian yang tersedia saat ini sudah tidak mencukupi lagi untuk menampung mereka.
“Sudah ada beberapa kebutuhan yang masuk dan rencananya begitu masuk list permintaan bantuan itu sudah ada, maka sesuai arahan Presiden, kita akan segera upayakan segera mengirimkan bantuan itu karena mereka dalam posisi sangat membutuhkan baik tenda, food, maupun air minum,” kata Retno di Singapura, hari Rabu (6/9).
Retno mengaku diperintahkan Presiden Joko Widodo untuk membantu penanganan masalah kemanusiaan yang muncul akibat konflik di Rakhine State, Myanmar. Untuk itulah, dia berkunjung ke Bangladesh membahas secara langsung mengenai masalah pengungsi Rohingya, dan apa yang bisa dilakukan Indonesia untuk meringankan beban Pemerintah Bangladesh dalam menampung pengungsi yang dari waktu ke waktu setiap hari datang dari Rakhine State itu.
Dalam pembicaraan dengan Perdana Menteri (PM) dan Menlu Bangladesh, Retno mengaku sudah menegaskan bahwa dia diutus secara khusus oleh Presiden RI untuk membahas masalah pengungsi itu.
“Selain dengan pemerintah Bangladesh, saya juga melakukan pertemuan dengan UNHCR dengan IOM yang berada di Bangladesh yang kebetulan saya sudah kenal semua karena tahun lalu saya berada di kamp pengungsi yang ada di perbatasan antara Myanmar dan Bangladesh,” kata Retno.
Menurut Retno, Bangladesh mengapresiasi dukungan Indonesia untuk penanganan masalah pengungsi Rohingya itu.
Dia juga menekankan, bahwa hubungan bilateral yang baik antara Myanmar dan Bangladesh merupakan keharusan karena tanpa itu maka isu terkait pengungsi pengelolaan perbatasan dan sebagainya tidak akan dapat dilakukan dengan baik.
“Karena itu kita mencoba bicara dengan kedua negara untuk menjaga huhungan kedua negara terpelihara baik, komunikasi terus dilakukan agar masalah perbatasan dan pengungsi dapat diselesaikan dengan baik,” katanya. (setkab.go.id)
Editor : Melki Pangaribuan
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...