RI-Tiongkok Rumuskan Rencana Aksi Kemitraan Strategis
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Indonesia dan Tiongkok sepakat merumuskan proyek-proyek besar yang menjadi prioritas dan Rencana Aksi Kemitraan Strategis Komprehensif antarkedua negara.
Kesepakatan tersebut dibuat saat pertemuan bilateral Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Tiongkok Xi Jinping di sela-sela Pertemuan Konferensi Asia Afrika (KAA) 2015 di Jakarta Convention Center, Rabu (22/4).
Kesepakatan memastikan Tiongkok terlibat dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, yang meliputi pembangunan 24 pelabuhan, 15 pelabuhan udara (airport), pembangunan jalan sepanjang 1.000 kilometer (km), pembangunan jalan kereta sepanjang 8.700 km, dan pembangunan pembangkit listrik (powerplan) berkapasitas 35 ribu megawatt.
Selain itu, Tiongkok juga akan terlibat dalam pembagunan kereta api cepat jalur Jakarta – Bandung, dan Jakarta – Surabaya.
Presiden Jokowi menyampaikan pentingnya tindak lanjut pemenuhan target yang disepakati dalam kunjungan Presiden RI ke Beijing pada Maret 2015.
Salah satu target tersebut adalah peningkatan nilai perdagangan bilateral hingga mencapai 150 miliar dolar AS.
Presiden Xi Jinping selanjutnya berjanji untuk memperluas investasi di Indonesia.
Tiongkok merupakan mitra dagang terbesar Indonesia dengan nilai perdagangan mencapai 48,23 miliar dolar AS pada 2014.
Negara itu juga merupakan investor asing terbesar ke-8 di Indonesia dengan nilai investasi mencapai 800 juta dolar AS dalam 501 proyek.
Oleh karena itu, Presiden Jokowi mengundang Tiongkok untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur maritim Indonesia, khususnya untuk pelabuhan laut dalam.
Dari keseluruhan jumlah wisatawan mancanegara yang mengunjungi Indonesia, wisatawan asal Tiongkok merupakan yang terbanyak keempat.
Pada 2014, jumlah wisatawan Tiongkok yang berkunjung ke Indonesia mencapai 883.725 orang.
Presiden Xi Jinping pada pertemuan bilateral dengan Presiden Jokowi juga berjanji akan mendorong wisatawan Tiongkok untuk berkunjung ke Indonesia dengan target 10 juta wisatawan per tahun.
Menurut rencana, Presiden Xi akan berada di Indonesia hingga penutupan KAA ke-60 di Bandung dan akan mengikuti napak tilas KAA 1955 dari Hotel Savoy Homann, Gedung Merdeka, hingga Alun-Alun Kota Bandung. (Ant/setkab.go.id)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...