Ribuan Pabrik di Mesir Tutup Karena Masalah Keuangan dan Keamanan
KAIRO, SATUHARAPAN.COM – Menteri Tenaga Kerja Mesir, Kamal Abu-Eita, menyebutkan bahwa sekitar 4.500 pabrik di negeri itu telah tutup menyusul kekacauan politik yang kemudian berbuntut digulingkannya Presiden Mohammed Morsi.
Namun Menteri Industri dan Perdagangan Luar Negeri, Mounir Fakhry Abdel-Nour, mengatakan bahwa industri yang tutup tidak sebanyak itu. Menurut dia, jumlah pabrik yang ditutup karena masalah keuangan, teknis atau keamanan sebanyak 613.
Ada perbedaan data dari kedua kementerian. Dan Abdel-Nour mengatakan perbedaan itu mungkin karena manajemen pabrik tidak memberi tahu dan mengumumkan keadaan mereka.
Data yang diungkapkan Abu-Eita didasarkan pada survei yang dilakukan oleh LSM independen, Pusat Serikat Buruh dan Pekerja Jasa (CTUWS) diterbitkan beberapa bulan lalu.
Menurut Kamal Abbas, koordinator umum CTUWS, angka tersebut diperoleh melalui survei oleh karyawan pusat dengan kerja sama Kongres Buruh Demokrat Mesir, sebuah federasi buruh independen, yang dilakukan di berbagai kota industri.
Industri di Mesir dalam beberapa bulan ini menghadapi masalah keuangan, ketersediaan bahan baku dan masalah keuangan. Masalah makin berat terkait kekerasan yang terjadi di berbagai wilayah menyusul digulingkannya Presiden Mohammed Morsi.
Diberitakan, pemerintah sementara tengah memnyiapkan upaya untuk membangun ekonomi Mesir yang terpuruk terkait revolusi Mesir dua tahun lalu. (ahram.org.eg)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...