Secara Kumulatif, Neraca Perdagangan Indonesia Masih Defisit
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendag) RI, Bayu Krisnamurthi dalam konferensi pers hari Selasa (3/9), menyatakan bahwa secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia masih mengalami defisit.
Hal ini dilihat dari dua neraca perdagangan Indonesia yaitu migas dan nonmigas. Pada neraca perdagangan migas bulan Januari sampai dengan bulan Juli 2013 mengalami surpulus sebesar USD 1,98 milyar. Sedangkan pada neraca perdagangan nonmigas defisit USD 7,63 milyar. Jadi secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit sebanyak USD 5,65 milyar.
Wamendag menjelaskan bahwa penyebab defisit migas bulan Juli 2013 karena tingginya impor hasil minyak naik sebesar 2,4% dan volumenya juga mengalami kenaikan sebesar 25,9%. Sedangkan untuk defisit nonmigas penyebabnya adalah kenaikan impor mesin-mesin pesawat mekanik, plastik dan barang-barang plastik, bahan kimia organik, kendaraan dan besi baja.
Dalam hal ini, sejumlah negara yang banyak berkontribusi untuk surplus terbesar bagi Indonesia adalah Amerika Serikat, India, Belanda, Filipine dan Turki.
“Tekanan neraca perdagangan selama Januari-Juli 2013 juga terjadi di negara-negara lain seperti Brazil yang defisit sebesar USD 5 miliar; Thailand defisit USD 19,8 miliar; dan Hongkong defisit USD 46,9 miliar,” kata Wamendag.
Komoditi Ekspor
Ia juga menyatakan bahwa kondisi ekonomi global saat ini terus menekan kinerja ekspor nasional. Negara dengan nilai ekspor yang mengalami peningkatan tajam adalah India sejumlah USD 610,6 juta menyusul kemudian Singapura, Amerika Serikat, Myanmar, Filipina, Rusia, Turki, Thailand, Nigeria dan Selandia Baru.
Sedangkan manufaktur yang ikut berkontribusi dalam meningkatkan ekspor antara lain kapal laut, produk alas kaki dan ekspor pakaian. Dalam hal penurunan nilai ekspor terjadi karena belum membaiknya harga komoditsi ekspor nonmigas Indonesia di skala Internasional.
Wamedag juga menjelasikan bahwa impor bulan Juli 2013 mengalami kenaikan sebesar 11,4% karena naiknya permintaan impor migas sebesar 17,2% dan impor nonmigas 9,7%. Jadi secara kumulatif, total impor selama Januari sampai dengan Juli 2013 mencapai USD 111,8 milyar atau setara dengan 0,9% (www.kemendag.go.id)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...