Ricardo Kaka Dambakan Piala Dunia 2018
ORLANDO, SATUHARAPAN.COM – Pesepakbola senior Brasil dan Orlando City (Amerika Serikat) Ricardo Kaka Izecson Santos Leite atau yang biasa disapa Kaka ingin memperkuat Brasil pada Piala Dunia 2018.
Mantan pesepakbola AC Milan itu bahkan menyebut bahwa memperkuat tim nasional Brasil menimbulkan semangat tersendiri bagi dia.
"(Piala Dunia) itu merupakan motivasi buat saya,” kata Kaka seperti tercantum di Daily Mail dan goal.com Selasa (24/3).
Pada Piala Dunia 2014 lalu, pelatih Brasil terdahulu Luis Felipe Scolari tidak mencantumkan Kaka dalam pesta sepakbola empat tahunan tersebut. Kaka menyebut dia memahami keputusan pelatih yang cukup disegani itu.
"Tim Nasional Brasil sudah mengerahkan semua kemampuan untuk berangkat ke Piala Dunia, tapi Scolari membuat keputusan lain, saya harus terima saja," kata Kaka.
Kaka, walau tidak memperkuat tim nasional Brasil tetapi dia menjagokan negaranya sendiri sebagai yang terkuat dalam sepakbola, sementara itu dia melihat bahwa banyak negara yang berpotensi untuk menjadi negara yang mengejutkan dalam Piala Dunia yang akan digelar kembali empat tahun mendatang.
Kaka, 32, tercatat hanya tampil di tujuh pertandingan untuk Brasil sejak Piala Dunia 2010. Dalam kesempatan yang sama mantan gelandang AC Milan dan Real Madrid itu juga memberi perbandingan terhadap dua mega bintang Liga Spanyol yang ternama saat ini, dia menilai Cristiano Ronaldo memiliki kemampuan yang lebih lengkap dari Lionel Messi.
"Saya memenangkan Ballon d'Or dan World Player of the Year melawan Ronaldo dan Messi. Kini mereka selalu bergantian memenangkannya, tapi dulu saya berhasil mengalahkan mereka,” kata Kaka.
Kaka sempat bersergam Real Madrid (Spanyol) dan AC Milan (Italia) sebelum hijrah ke Orlando City, klubnya sekarang. Bersama Mourinho di Madrid, Kaka meraih gelar Liga Spanyol dan Piala Raja. (dailymail.co.uk/wikipedia.org).
Editor : Eben Ezer Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...