Tunggal Putri Diprediksi Berjaya Lima Tahun Lagi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Nomor tunggal putri bulutangkis Indonesia diprediksi akan berjaya lima tahun lagi, karena saat ini memerlukan pembenahan mendasar dari segi teknik dan ketahanan fisik.
"Atlet-atlet muda saat ini banyak yang berpotensi, tapi masih harus terus diasah dan dibina. Karena saya melihat potensi yang ada saat ini usianya sekitar 16 dan 17 tahun. Saya kira setelah empat atau lima tahun nanti, tunggal putri sudah bisa menjadi sektor yang diandalkan Indonesia," kata Bambang Suprianto pelatih spesialis tunggal putri Indonesia, seperti tercantum dalam badmintonindonesia.org, Selasa (24/3).
"Kondisi tunggal putri saat ini membutuhkan pembenahan mendasar. Secara kualitas, pembenahan di sektor ini harus kuat dan benar-benar fokus. Saat ini saya belum bisa menargetkan mereka tembus babak ini, juara di sini dan sebagainya,” kata Bambang.
Bambang menyebut para atlet terkadang kurang fokus pada partai genting, padahal itu adalah saatnya mereka memenangkan pertandingan.
Bambang menjelaskan seperti dalam kejuaraan akbar seperti All England 2015 lalu bahwa dia memahami kekalahan dua tunggal putri andalannya, Linda Wenifanetri dan Bellaetrix Manuputty, yang harus terhenti pada putaran pertama pada kejuaraan yang digelar di Birmingham, Inggris tersebut.
Linda dipaksa menyerah oleh andalan Thailand Porntip Buranaprasertsuk, sementara Bellaetrix Manuputty kalah dari tunggal putri India Saina Nehwal.
Linda takluk pada Porntip dengan skor 16-21, 11-21 dalam pertandingan selama 35 menit.
"Linda memang baru sembuh dari cedera. Cara bermainnya belum pulih seratus persen. Tapi, Linda harus tetap ikut dalam kejuaraan atau rankingnya akan turun," kata Bambang.
Skuad tunggal putri sendiri saat ini diisi oleh tujuh atlet, yang terdiri dari Linda Wenifanetri, Bellaetrix Manuputty, Hanna Ramadini, Gregoria Mariska, Dinar Dyah Ayustine, Fitriani dan Priskila Siahaya. Selain itu ada tiga atlet muda yang tercatat sedang magang di Pelatnas. Ketiganya ialah Lyanny Alessandra Mainaky, Gabriela Meilani Moningka dan Erlina Kurniati
Di nomor tunggal putri kejuaraan Yonex Vietnam International Challenge, tim bulutangkis Indonesia menempatkan delapan wakil, sayang sekali di babak pertama kemarin setengah dari jumlah tersebut kompak rontok berjamaah.
Satu-satunya harapan Indonesia di kejuaraan yang belum lama berakhir itu, Indonesia hampir saja meraih gelar namun ternyata gagal setelah Aprilla Yuswandari yang menjadi wakil Indonesia gagal mengukir catatan terbaik di turnamen Ciputra Hanoi-Yonex Sunrise Vietnam International Challenge 2015.
Aprilla yang berperingkat 109 tak bisa membekukan perlawanan tunggal putri asal Jepang yakni Kana Ito yang ranking 55 dunia.
Bermain apik di set pertama membuat srikandi Indonesia ini berhasil menang 21-14. di set kedua ia kembali bermain gemilang, sayang kesalahan di poin-poin kritis membuatnya kalah 18-21. Kemudian di set ketiga situasi berubah drastis. Aprilla sekalipun tak bias menyamakan kedudukan hingga kalah atas Kana Ito dengan skor 21-11. (badmintonindonesia.org).
Editor : Eben Ezer Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...