Richard Branson Peringatkan Intervensi Australia di Qantas
SYDNEY, SATUHARAPAN.COM - Taipan Inggris Richard Branson pada Minggu (16/2) membuat peringatan dalam iklan surat kabar sehalaman penuh tentang kemungkinan bantuan pemerintah Australia untuk maskapai nasional Qantas, mendesak sejumlah bisnis “berpikir masak-masak” untuk investasi di negara itu.
Branson, yang maskapainya Virgin Australia bersaing langsung dengan Qantas, mengecam pemerintah konservatif dalam surat terbuka kepada masyarakat Australia yang dipublikasikan di beberapa surat kabar pada Minggu.
Qantas sudah melobi pemerintah untuk mengurangi batasan pada investasi asing atau memberikan intervensi negara guna membantu menaikan laba bersihnya saat mereka berjuang mengatasi naiknya bahan bakar dan persaingan sengit dari beberapa lawan yang bersubsidi.
Maskapai Australia itu mengklaim bahwa kepemilikan asing 49 persen di bawah persyaratan privatisasinya pada 1995 membuat mereka mendapat kerugian yang tidak adil dari Virgin, yang mayoritas sahamnya dimiliki Singapore Airlines, Air New Zealand dan Etihad.
Menteri Keuangan Australia Joe Hockey pekan lalu menggambarkan kerugian itu seperti “bola dan rantai di kaki” dari Qantas, yang menurutnya sekarang tengah menghadapi “gorila seberat 1,5 ton” - yang secara luas ditafsirkan sebagai referensi untuk Virgin.
Branson membalas dengan mengatakan bahwa penggambaran itu “terasa menyanjung jika tidak begitu menggelikan” dan menanyakan apa yang membuat Qantas, “ukurannya empat kali lebih besar”.
“Haruskah pembayar pajak dipaksa oleh pemerintah Australia untuk menopang grup Qantas seperti yang Menteri Keuangan federal Joe Hockey sarankan, para pebisnis di seluruh dunia harus berpikir ulang tentang investasi di Australia karena kekhawatiran intervensi di sektor mereka,” kata Branson.
“Qantas didukung pemerintah. Jika pemerintah meningkatkan dukungannya, itu akan mengganggu persaingan di Australia.” (AFP)
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...