Rilis Dua Sketsa Penyerang Novel, Polisi Buka "Hotline"
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kepolisian Daerah Metro Jaya membuka hotline bagi masyarakat yang mengetahui keberadaan atau identitas dua sketsa wajah orang diduga terlibat dalam penyerangan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan .
"Kedua orang ini adalah yang diduga terlibat di dalam penyiraman korban atas nama Novel. Untuk itu kami dari Polda membuka hotline dengan nomor 081398844474. 24 jam ada operatornya," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis saat konferensi pers di gedung KPK, Jakarta, hari Jumat (24/11).
Polda Metro Jaya pun, kata dia, juga akan menyiapkan ruangan di Polda Metro Jaya untuk pengaduan masyarakat yang mempunyai informasi keberadaan atau identitas dua sketsa wajah orang itu.
"Ada ruangan yang disiapkan sehingga kami berharap kerja sama bantuan dari masyarakat untuk bisa memberikan informasi pada jajaran Polda ataupun pada teman di KPK kalau ada yang bisa memberikan informasi," ucap Idham.
Selain itu, kata dia, Polda juga secara resmi menyampaikan surat meminta agar penyidik dari KPK bisa bekerja sama dengan penyidik Polda Metro Jaya.
"Apakah dalam bentuk asistensi atau dalam bentuk kerja sama dalam satu wadah yang sudah disiapkan di Direskrimum," kata Idham.
Oleh karena itu, kata dia, apapun kegiatan yang dilakukan Polda Metro Jaya bisa dilihat langsung oleh KPK.
"Sehingga apapun kegiatan yang kami lakukan, teman KPK bisa melihat langsung apakah di dalam tim yang sama ini bisa memberikan masukan atau mau menyidik, di mana KPK bisa ikut," kata Idham.
Sebelumnya, Kepolisian Daerah Metro Jaya merilis dua sketsa wajah orang yang diduga terlibat dalam penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dengan menggunakan air keras pada 11 April 2017.
"Dari hasil keterangan saksi sudah mengarah 90 persen. Bahwa dua gambar itu diduga terlibat penyiraman saudara Novel," kata Idham.
Ia menjelaskan bahwa sejak dirinya dilantik sebagai Kapolda, pihaknya sudah membentuk tim penyelidikan dan penyidikan dengan jumlah 167 orang lintas Polres, Polda, dan penyidik Mabes Polri.
"Kami juga dibantu Australian Federal Police. Kemudian kami juga dibantu oleh Pusnafis Mabes Polri karena beberapa CCTV yang ada di TKP yang kami kumpulkan membutuhkan kerja sama dengan pihak luar negeri," kata Idham.
Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang pengendara motor pada 11 April 2017 seusai sholat subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya.
Mata Novel pun mengalami kerusakan sehingga ia harus menjalani perawatan di Singapura sejak 12 April 2017.
Novel merupakan salah satu penyidik senior KPK yang antara lain menangani kasus korupsi dalam pengadaan KTP-elektronik (KTP-e). (Antara)
Editor : Melki Pangaribuan
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...