Rocktober Panaskan Halloween di Senayan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Entakan lagu ‘We Will Bleed’ dari Burgerkill, berhasil meningkatkan suhu di Lapangan Parkir Stadion Renang, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, hari Sabtu (31/10) malam. Burgerkill adalah grup musik rock pembuka konser Rocktober.
Sontak, sekitar 2.000 penonton yang telah menunggu sejak sore hari langsung berteriak, melompat, dan ikut bernyanyi, bersama band yang pernah dinobatkan sebagai Metal as F*ck dalam ajang 'Metal Hammer Golden Gods Awards' tersebut.
Grup musik rock asal Kota Bandung yang digawangi Ebenz (gitar), Ramdan (bass), Vicky (vokal), Andris (drum), dan Agung (gitar), juga berhasil mengajak para penonton untuk ‘headbang’. Bahkan, dengan alunan lagu metalnya yang kental, Burgerkill menyihir penonton untuk melakukan gerakan ‘moshing’.
NTRL Hadirkan Halloween
Suhu di sekitar Lapangan Parkir Stadion Renang, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, kian meningkat ketika grup musik NTRL berganti naik ke atas panggung. Teriakan botak dan berewok langsung terdengar keluar dari kerumunan penonton untuk mengejek personil NTRL.
Penampilan NTRL malam itu sedikit berbeda. Grup musik rock yang digawangi Eno Gitara Ryanto (drum), Bagus Dhanar Dhana (vokal dan bass), serta Christopher Bollemeyer atau Coki (gitar), terlihat membawa nuansa perayaan Halloween dalam penampilannya.
Eno mengenakan topeng Halloween, Coki dengan jubah penunggang kuda tanpa kepala seperti yang ada dalam film ‘Sleepy Hollow, dan Bagus mengenakan kostum skeleton.
NTRL pun sempat mengajak penonton bernostalgia, dengan membawakan sejumlah lagu saat band itu masih bernama Netral. Di antaranya, ‘Sorry’, ‘Terbang Tenggelam’, dan ‘Lintang’ yang merupakan original soundtrack film Laskar Pelangi.
Hasilnya, pecah. Penonton terus bernyanyi tanpa henti, tidak sepenggal kata dari rangkaian lirik lagu-lagu ciptaan NTRL terlewatkan, termasuk ketika NTRL memainkan lagu barunya dari album '11/12', 'Sakit Jiwa'.
Seringai Hawaiian Shirt
Suasana berbeda kembali hadir saat Seringai mendapatkan giliran menghibur penonton. Tidak seperti NTRL yang tampil seram, grup musik beranggotakan Arian (vocal), Ricky Siahaan (gitar), Edy Khemod (drum), dan Sammy Bramantyo (bass), ini justru tampil mengenakan hawaiian shirt. Tapi itu tidak merubah kesangaran mereka, Seringai tetap tampil cadas dan menutup Rocktober dengan lagu yang memecahkan telinga.
Hingga akhirnya, Seringai menutup konser Rocktober dengan lagu ‘Dilarang di Bandung’.
Rocktober sukses menepati janjinya, selain mendatangkan sekitar 2.000 penonton, Rocktober juga sukses menjadi annual event para penikmat musik rock Tanah Air dalam mendapatkan pengalaman berbeda, terutama dalam momentum perayaan Halloween yang jatuh setiap tanggal 31 Oktober.
Burgerkill, NTRL, dan Seringai, pun berharap Rocktober tidak hanya diselenggarakan tahun 2015 ini saja. Justru, tahun 2015 menjadi awal untuk Rocktober terus diselenggarakan setiap tahun.
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...