Rokok Penyumbang Kemiskinan Terbesar Kedua di Kaltim
SAMARINDA, SATUHARAPAN.COM - Kebutuhan rokok di Provinsi Kaltim masih tinggi sehingga komoditas ini menjadi penyumbang naiknya warga miskin terbesar kedua setelah penyebab beras, baik rokok yang dibutuhkan oleh warga di daerah perkotaan maupun di perdesaan.
"Dari jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan yang sebanyak 255.910 orang, 10,11 persen di antaranya akibat kebutuhan mereka untuk membeli rokok kretek filter," ucap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Aden Gultom di Samarinda, Sabtu (12/1).
Jumlah kebutuhan warga yang membeli rokok kretek filter itu untuk wilayah perkotaan sebanyak 8,41 persen, sedangkan untuk wilayah perbatasan lebih tinggi lagi yang mencapai 11,81 persen.
Sedangkan peringkat pertama penyebab kemiskinan warga Kaltim adalah tingkat konsumsi untuk membeli beras, yakni sebanyak 13,39 persen untuk wilayah perkotaan dan sebanyak 17,24 persen untuk warga di kawasan perdesaan.
Selanjutnya, komoditi makanan yang berpengaruh terhadap warga hingga berada di bawah garis kemiskinan antara perdesaan dan perkotaan berbeda, misalnya untuk warga perkotaan terhadap kebutuhan telur ayam 2,98 persen, daging ayam 2,64 persen.
Kemudian gula pasir 2,26 persen, mie instan 1,97 persen, ikan 1,62 persen, bawang merah 1,58 persen, susu kental manis 1,26 persen, susu bubuk 1,21 persen, tempe 1,19 persen, cabai rawit 0,95 persen, dan tahu 0,87 persen.
Sedangkan pengaruh kemiskinan untuk warga di perdesaan selain beras dan rokok antara lain gula pasir 3,38 persen, telur ayam 2,84 persen, mie instan 2,78 persen, bawang merah 1,91 persen, daging ayam 1,37 pertsen, tempe 0,87 persen, dan ikan 0,72 persen.
Di sisi lain, penyumbang terbesar untuk garis kemiskinan kategori non makanan urutan pertama baik di daerah perkotaan maupun perdesaan adalah perumahan, yakni mencapai 38,79 persen untuk perkotaan dan 43,42 persen untuk daerah perdesaan.
Jumlah penduduk miskin di Kaltim September 2013 sebanya 255.910 atau 6,38 persen, sedangkan pada Maret 2013 sebanyak 237.960 orang atau 6,06 persen, berarti jumlah penduduk miskin bertambah sebanyak 17.950 orang.
Jumlah penduduk miskin baik di daerah perkotaan maupun perdesaan mengalami peningkatan. Selama periode Maret - September 2013, penduduk miskin di perkotaan naik sebanyak 8.460 orang dan di daerah perdesaan naik sebanyak 9.490 orang. (Ant)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...