Romo Magnis: Pasca Bom Starbucks Masyarakat Lebih Dewasa
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Cendekiawan Franz Magnis Suseno, akrab disapa Romo Magnis mengatakan, pascapenyerangan teror di halaman kafe Starbucks, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada hari Kamis (14/1) masyarakat Indonesia lebih dewasa dan tenang, tidak ada sentimen antara agama.
"Itu saya kira benar, jadi masyarakat itu lebih tenang-tenang saja, kita lebih baik memperhatikan dalam hidup sehari-hari segala macam gesekan, masih ada macam gesekan kecil soal teloransi dan diatasi tidak dengan kekerasan tetapi kita bicara bersama-sama satu sama lain, satu sama lain sedikit memberi perhatian," kata Romo Magnis, di Jalan Thmarin, Jakarta Pusat, hari Jumat (15/1).
Untuk itu, kata Romo Magnis, dengan peristiwa bom ini masyarakat jangan takut, tetapi harus lebih hati-hati.
"Kita jangan lebih takut, tentu kita harus lebih hati-hati dengan bahaya seperti ini. Agama mainstream itu jelas menolak terorisme, dan kejadian kemarin itu tidak ada kaitan dengan hubungan antar agama, utamanya dari kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), saya melihatnya semacam kartu nama mereka mau mengatakan kami sudah sampai, hati-hatilah hanya itu, jadi mereka mau membuat propaganda dan mereka harus ditindak keras," kata dia.
"Menurut saya di Indonesia sampai juga terorisme itu, gejala yang ada di seluruh dunia. Saya merasa sangat sedih terutama atas orang yang meninggal dunia dan orang yang terluka tetapi saya berpendapat bahwa kita tidak boleh melebih-lebihkan peristiwa ini seakan-akan berarti masyarakat sudah rusak. Ini bukan gejala masyarakat, ini gejala beberapa orang yang sudah menjadi jahat," dia menambahkan.
Editor : Eben E. Siadari
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...