Rosan Roeslani Calon Ketum Kadin Pesaing Rachmat Gobel
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Perbankan dan Finansial, Rosan Perkasa Roeslani (RPR), pada hari Senin (16/11) mendaftarkan diri sebagai salah satu calon Ketua Umum Kadin Indonesia untuk masa bakti 2015-2020.
Rosan Roeslani menjadi pesaing utama mantan menteri perdagangan, Rachmat Gobel yang juga mencalonkan diri sebagai ketua umum Kadin. Pencalonan diri Rosan ini merupakan permintaan dari rekan-rekan Kadin di daerah yang mengharapkan dirinya maju menjadi ketua umum.
Menurut Rosan, Kadin memegang peranan penting dan strategis dalam memastikan bangkitnya ekonomi Indonesia dengan mendorong munculnya Local Champion, yaitu produk atau brand lokal yang menjadi kebanggaan bangsa dan mendominasi di dalam negeri.
“Dari para Local Champion Indonesia, kita percaya nantinya akan ada yang menjadi Global Citizen, yaitu Local Champion yang juga sukses merambah pasar dunia. Caranya dengan re-industrialisasi,” kata Rosan saat mendaftarkan diri di Menara Kadin Indonesia, Jakarta, hari Senin (16/11).
Gagasan Rosan perihal Local Champion yang bisa menjadi Global Citizen muncul dari pengalamannya selama di Kadin saat mendorong dan menjalankan program Palapa Nusantara Berdikari (Palapa Fund). Dari program yang berada di bawah naungan bidangnya sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Perbankan dan Finansial, Rosan melihat bahwa tiap daerah memiliki banyak potensi unggulan masing-masing yang dapat menggairahkan pembangunan ekonomi daerah tersebut.
Melalui Palapa Fund yang selama ini telah digalakkan Rosan, Kadin telah memberikan bantuan permodalan dan pendampingan yang bisa mempercepat lahirnya para Local Champion di Indonesia.
Lebih lanjut, Rosan menilai, Kadin memiliki potensi yang bisa dimaksimalkan guna memastikan bangkitnya ekonomi Indonesia dan mendorong industrialisasi di Indonesia, yaitu proses penciptaan nilai tambah dalam setiap kegiatan ekonomi seperti produksi, distribusi (perdagangan), dan investasi untuk meningkatkan nilai keekonomian. Untuk itu Kadin perlu menjadi pilihan pertama dan utama untuk mewakili suara dan kepentingan dunia usaha di negeri ini.
Indonesia dengan 250 juta penduduk, ekonomi terbesar ke-16 di dunia, dengan 53 persen populasi di kota mengkontribusi terhadap 74 persen produk domestik bruto (PDB), dan 55 juta tenaga kerja terampil, menjadikan Indonesia diakui sebagai negara tujuan investasi favorit ke sembilan (9) setelah China, India, Brasil, Amerika Serikat, Jerman, Australia, Singapura, dan Inggris.
“Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Kita butuh Local Champion untuk menjadi Global Citizen. Kita perlu melakukan re-industrialisasi melalui lima pendekatan yakni informasi, kolaborasi, reformasi, investasi dan inovasi,” kata Rosan.
Kadin sesuai dengan UU No.1 tahun 1987 memiliki peran sebagai wadah bagi asosiasi-asosiasi usaha perlu membangun sinergi yang tepat lintas asosiasi, sekaligus corong bagi pelaku usaha dalam menanggapi kebijakan pemerintah. Pasalnya asosiasi-asosiasi usaha merupakan pelaku-pelaku riil diberbagai sektor bisnis dan industri.
Didukung Daerah
Rosan menyatakan telah diminta oleh rekan-rekan Kadin dari berbagai daerah untuk maju di bursa pemilihan selama setahun belakangan, namun baru belakangan memutuskan untuk mendaftar secara resmi.
Rosan menyebutkan bahwa banyak rekan-rekan Kadin di daerah yang selama setahun belakangan telah meminta dia untuk maju sebagai Calon Ketua Umum Kadin. Namun baru belakangan Rosan membulatkan tekad untuk mendaftar secara resmi setelah berkeliling ke berbagai daerah dan melihat sendiri kebutuhan ekonomi Indonesia dari perspektif para anggota KADIN.
“Selama saya berkeliling Indonesia bertemu dengan para anggota Kadin dan juga Asosiasi, saya melihat dan merasakan sendiri bagaimana kita semua memiliki kesamaan pandangan, bahwa Kadin bisa dan perlu berperan lebih banyak dalam mendorong industrialisasi Indonesia. Dan mereka ingin menyatukan hati untuk membangkitkan ekonomi negeri ini,” kata Rosan.
"Saya memenuhi permintaan dan dorongan teman-teman daerah dan asosiasi dengan pendaftaran ini. Tapi dengan janji bahwa bersama-sama kita akan fokus mengatasi permasalahan perekonomian. Bukan terjebak dalam permasalahan-permasalahan organisasi, tetapi lebih menyatukan perbedaan dengan misi bersama yang lebih besar," kata Rosan menambahkan.
Rosan dikenal sebagai sosok pengusaha yang mengawali kariernya dengan sebuah perusahaan penasehat keuangan kecil bernama PT Republik Indonesia Funding hanya dengan empat orang pegawai di kantor yang kecil. Walaupun begitu, ketika Indonesia terbelit krisis ekonomi Asia, Rosan dipercaya untuk merestrukturisasi beberapa perusahaan nasional besar.
Pemilihan Ketua Umum Kadin periode 2015-2020 dijadwalkan akan berlangsung pada tanggal 22-24 November 2015 di Bandung. Dari sini akan terpilih Ketua Umum Kadin yang baru guna menggantikan Suryo Bambang Sulisto. Banyak nama besar di masa lalu yang pernah menjadi Ketua Umum Kadin seperti Aburizal Bakrie dan MS Hidayat.
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...