Rouhani Lebih Difavoritkan Raih Nobel Perdamaian daripada Malala
LONDON, SATUHARAPAN.COM – Sebuah survei yang dilakukan harian Inggris The Guardian, menunjukkan responden percaya bahwa Presiden Iran Hassan Rouhani adalah kandidat yang paling layak untuk menerima Hadiah Nobel Perdamaian tahun ini, Press TV melaporkan.
Jajak pendapat resmi ditutup pada Rabu. Lebih dari 70% dari pemilih online memilih Rouhani dari yang dinominasikan The Guardian, lebih dari empat kali jumlah suara yang diterima remaja aktivis sosial Pakistan, Malala Yousafzai, yang berada di tempat kedua.
Jajak pendapat itu tidak mencerminkan pendapat sebenarnya komite Nobel. Rouhani sedang dipuji karena pembukaannya baru-baru ini, menyerukan pembentukan hubungan dengan Barat berdasarkan rasa saling menghormati dan pemahaman.
Dalam pidatonya di sidang tahunan ke-68 dari Majelis Umum PBB, Rouhani mengatakan Republik Islam Iran tidak menimbulkan ancaman bagi dunia dan Teheran siap untuk membicarakan program energi nuklir dengan transparansi lengkap.
Dia menyatakan bahwa program energi nuklir Iran selalu menjadi suatu hal yang damai. Katanya, “Ini telah, dan akan selalu, menjadi tujuan dari Republik Islam Iran.” Presiden Iran mendesak mitranya dari Amerika Serikat Barack Obama untuk menolak “kepentingan cupet penghasut perang kelompok penekan” jika dia ingin “mengelola perbedaan” dengan Teheran.
Dalam komunikasi langsung pertama antara Iran dan presiden AS sejak Revolusi Islam Iran pada 1979, Rouhani berbicara via telepon dengan Obama pada 27 September sesaat sebelum meninggalkan New York, tempat ia menghadiri sesi ke-68 Sidang Majelis Umum PBB. (Iranian.com)
Editor : Sabar Subekti
Perusahaan Pembuat Ponsel Lipat Pertama Bangkrut
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Royole Technologies, perusahaan yang membuat ponsel lipat pertama di duni...