RRT Wacanakan PLTN Disertai Fitur Keamanan
BEIJING, SATUHARAPAN.COM – Republik Rakyat Tiongkok (RRT) akan mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) guna memenuhi target 20 persen konsumsi energi non-fosil pada 2030. Di sisi lain, RRT mempertimbangkan keselamatan dan keamanan pembangunan PLTN tersebut.
"Keamanan harus dianggap sebagai faktor yang paling penting ketika mengembangkan tenaga nuklir," kata Xie Zhenhua, wakil khusus RRT pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) perubahan iklim yang diselenggarakan beberapa waktu lalu, saat dia memberi konferensi pers yang diadakan oleh Dewan Negara, di Beijing, hari Rabu (23/12).
Xie menambahkan RRT berkomitmen untuk memastikan peralatan, manajemen dan keamanan lokasi di daerah pesisir di mana kondisi memenuhi syarat, beberapa pembangkit listrik tenaga nuklir yang sedang dibangun, dan teknologi yang sedang upgrade.
Xie menjelaskan RRT memilih lokasi pedalaman untuk pembangkit listrik tenaga nuklir, tetapi masih membutuhkan argumentasi lebih lanjut mengenai lokasi.
Beberapa waktu lalu, RRT dan Bulgaria memperdalam kerja sama mereka di daerah terpencil di kedua negara, termasuk infrastruktur, tenaga nuklir, pertanian dan pariwisata.
Dalam kesepakatan dan kesepahaman yang ditandatangani Perdana Menteri RRT Li Keqiang dan Perdana Menteri Bulgaria Boyko Borisov, Li mengatakan RRT bersedia untuk berpartisipasi dalam program pembangunan infrastruktur untuk kereta api dan jalan raya di sekitar Laut Hitam yang diusulkan oleh Bulgaria kecepatan tinggi, menambahkan bahwa kedua belah pihak juga akan membahas kerjasama pada tenaga nuklir, produk pertanian dan pariwisata.
Persahabatan antara kedua negara adalah mendalam, dan hubungan bilateral yang sehat dan stabil, Li mengatakan, menambahkan bahwa sebagai negara CEE (organisasi persatuan negara-negara Eropa Tengah dan Timur) penting, Bulgaria memainkan peran positif dalam kerjasama RRT-CEE. (xinhuanet.com).
Editor : Bayu Probo
Mendikdasmen Minta Guru Perhatikan Murid untuk Tekan Kasus B...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, memi...