Rudiantara: Impor Perangkat Telekomunikasi Picu Defisit Perdagangan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan sektor teknologi informatika dan komunikasi (TIK) menjadi penyumbang terbesar dalam defisit neraca perdagangan Indonesia kedua setelah migas.
"TIK ini menjadi penyumbang terbesar kedua setelah migas, untuk itu kita ingin mengubah ini," katanya di Jakarta, Senin (13/4).
Ia mengatakan, saat ini berdasarkan data resmi perangkat komunikasi dan informatika yang diimpor 2014 mencapai 3,2 miliar dolar AS.
"Ini belum yang masuk BM (pasar gelap), KW. Total diperkirakan mencapai enam miliar dolar AS," katanya.
Untuk itu, pemerintah tengah mengupayakan agar dapat menekan nilai impor perangkat tersebut sekaligus mendorong perekonomian dalam negeri.
Tingginya defisit neraca perdagangan menjadi salah satu penyebab dari tekanan yang dialami rupiah terhadap dolar AS.
Menurut Rudiantara, salah satu upaya mengurangi defisit perdagangan sektor TIK diantaranya dengan mengenakan kewajiban kandungan lokal (tingkat kandungan dalam negeri) perangkat 4G yang akan dijual.
Pihaknya dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian kini tengah menggodok TKDN perangkat 4G yang rencananya akan diberlakukan mulai Januari 2017.
Rencananya, aturan tersebut dapat segera dikeluarkan pada pertengahan tahun ini, setelah sebelumnya akan memberikan konsultasi publik terhadap draft aturan yang akan diberlakukan kepada para pemangku kepentingan. (Ant)
Editor : Eben Ezer Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...