Rumah Kelahiran Hitler Diambil Alih Pemerintah Austria
AUSTRIA, SATUHARAPAN.COM – Rumah tempat kelahiran Adolf Hitler di kota Braunau, Austria, akan diabil pemerintah dan digunakan untuk yayasan amal yang membantu orang cacat.
Parlemen Austria telah memutuskan mengambil alih rumah itu, kata pejabat setempat yang dikutip AFP, dan akan menawarkan kepada lembaga yang bekerja untuk orang-orang cacat
Keputusan pada hari Kamis (15/12) itu terjadi sehari setelah anggota parlemen menyetujui UU Kementerian Dalam Negeri untuk mengusir pemiliknya yang telah menolak menjual bangunan kosong itu yang terletak di kota di perbatasan antara Austria dan Jerman.
Gubernur Josef Puehringer mengatakan menghancurkan rumah dengan Nomor 15 di Jalan Salzburger Vorstadt, dan terletak tepat di pusat Braunau yang bersejarah, akan memicu tuduhan "menghancurkan bagian sejarah."
Sebaliknya, para pejabat ingin mengubah properti untuk mencegah dijadikan ‘’kuil’’ bagi pengagum diktator Nazi itu yang lahir di rumah tersebut pada 20 April 1889. Puehringer mengatakan, rumah itu akan ditawarkan kepada lembaga yang menyelenggarakan lokakarya untuk orang cacat.
Perselisihan Panjang
Anggota parlemen Austria harin Rabu (14/12) memutuskan mengambil alih rumah yang sekarang bercat kuning itu untuk mengakhiri perselisihan hukum bertahun-tahun dengan pemilik saat ini.
Sebagian besar anggota menyetujui UU itu yang diajukan pemerintah awal tahun ini sebagai upaya untuk menghentikan rumah bobrok itu menjadi sebuah ‘’kuil’’ bagi neo-Nazi. Warga setempat, Gerlinde Pommer, yang menyewa rumah itu sejak tahun 1972 akan menerima kompensasi berdasarkan UU.
Pada bulan Oktober, Menteri Dalam Negeri, Wolfgang Sobotka mengumumkan akan "menghancurkan" rumah itu dan mendirikan bangunan baru yang akan digunakan oleh badan amal.
Keputusan itu disebutkan berdasarkan rekomendasi komite ahli, tetapi 13 anggota menyangkal bahwa komisi mendukung untuk menghancurkan rumah kelahiran Hitler. "Sebuah pembongkaran akan meniadakan masa lalu Nazi Austria," kata para ahli dalam sebuah pernyataan bersama pada bulan Oktober.
Hanya Beberapa Pekan
Meskipun Hitler hanya menghabiskan beberapa pekan pertama hidupnya di sana, rumah itu menjadi duri dalam daging bagi Austria selama beberapa dekade, digambarkan sebagai simpatisan terhadap Nazi dari seluruh dunia.
Setiap tahun pada hari ulang tahun Hitler, pengunjuk rasa anti-fasis menggelar unjuk rasa di luar bangunan itu, di samping batu peringatan yang bertuliskan: "Untuk Perdamaian, Kebebasan dan Demokrasi. Tidak pernah lagi ada Fasisme, Peringatan bagi Jutaan Yang Mati."
Properti itu telah kosong sejak 2011, ketika Austria terlibat dalam perselisihan dengan keluarga Pommer, yang memiliki bangunan seluas 800 meter persegi itu hampir selama satu abad.
Sejak awal tahun 1970, pemerintah telah menyewa tempat dengan harga € 4.800 per bulan dan digunakan sebagai pusat bagi para penyandang cacat. Tapi kesepakatan berakhir mendadak lima tahun yang lalu ketika Pommer menolak untuk mengizinkan pekerjaan renovasi.
Pemilik disebutkan terkenal sulit dipahami dan juga menolak tawaran kementerian dalam negeri untuk dibeli , dan membuat kementerian ini semakin jengkel. Dan rumah itu memicu perdebatan di kalangan 17.000 warga Braunau. Bahkan ada yang mengusulkan agar bangunan menjadi pusat pengungsi. Yang lain mengusulkan menjadi museum yang didedikasikan untuk pembebasan Austria dari kekuasaan Nazi.
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...