Rupiah dan IHSG Terus Bergerak Positif
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (19/2) pagi bergerak menguat sebesar 68 poin ke posisi Rp 11.805 dibanding sebelumnya Rp 11.873 per dolar AS. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga positif. Dibuka naik sebesar 3,30 poin masih ditopang ekonomi domestik yang membaik.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu mengatakan dolar AS cenderung melemah terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah menjelang hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC).
“Hasil rapat FOMC akan dirilis Kamis pekan ini, diharapkan sentimennya positif terhadap mata uang negara berkembang,” kata dia.
Ia mengemukakan bahwa hasil FOMC ditunggu karena pasar keuangan global ingin mengetahui perdebatan atau diskusi the Fed yang dalam pengambilan keputusan “tapering off”.
“Bila Fed masih mengkhawatirkan soal tingkat inflasi yang rendah dan penurunan tingkat pengangguran yang semu, tentunya Fed tidak akan agresif melanjutkan `tapering`-nya. Dan ini bisa mendorong dolar AS melemah,” kata dia.
Dari dalam negeri, lanjut dia, serangkaian data ekonomi Indonesia yang dirilis sejak awal Februari lalu juga masih membuat psikologis pelaku pasar keuangan domestik positif.
“Itu masih dapat menjadi faktor baik bagi pergerakan rupiah. Rupiah mungkin akan diperdagangkan di kisaran Rp 11.760-Rp 11.890 per dolar AS untuk hari ini,” ucapnya.
IHSG Dibuka Naik Tipis 3,30 Poin
IHSG BEI dibuka naik 3,30 poin atau 0,07 persen menjadi 4.559,49. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 0,85 poin (0,11 persen) ke level 767,32.
“Membaiknya beberapa data ekonomi makro masih membuat IHSG bertahan di area positif walaupun IHSG berada dalam area jenuh beli (overbought),” kata analis HD Capital, Yuganur Wijanarko di Jakarta, Rabu.
Ia menambahkan, serangkaian data ekonomi Indonesia yang dirilis sejak awal Februari seperti neraca perdagangan Indonesia yang surplus pada periode Desember 2013, kenaikan cadangan devisa, dan pertumbuhan ekonomi yang meningkat masih menjadi sentimen positif.
Meski demikian, lanjut dia, pelaku pasar untuk tetap perlu waspada terhadap aksi ambil untung karena banyak saham yang nilainya sudah cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Analis Kresna Securities, Etta Rusdiana Putra menambahkan, sentimen pasar domestik masih cukup kondusif, data defisit neraca pembayaran pada kuartal empat 2013 di 2,0 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau jauh lebih baik dibandingkan kuartal tiga 2013 yang berada di 3,8 persen PDB.
Di sisi lain, lanjut dia, aliran modal pun masih masuk ke pasar saham. Tercatat dalam data BEI sepanjang tahun ini, investor asing membukukan beli bersih (net buy) sebesar Rp 6,35 triliun.
Meskipun demikian, tekanan jual dari pelaku pasar jangka pendek akan menahan pergerakan IHSG. Diproyeksikan indeks BEI akan bergerak di kisaran 4.530-4.600 poin pada Rabu ini (19/02).
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 58,46 poin (0,26 persen) ke level 22.646,18, indeks Nikkei turun 98,78 poin (0,67 persen) ke level 14.743,57 dan Straits Times menguat 20,54 poin (0,67 persen) ke posisi 3.091,28. (Ant)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...