Rupiah IHSG Jumat Sore Melanjutkan Penguatan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat (16/5) sore, menguat sebesar 35 poin menjadi Rp 11.411 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 11.446 per dolar AS.
"Kondisi politik menjelang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden yang tidak terlalu panas menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan di dalam negeri sehingga nilai tukar rupiah melanjutkan penguatannya," ujar Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat.
Ia menambahkan bahwa kondisi fundamental ekonomi domestik yang cukup kuat juga menambah sentimen pasar keuangan sehingga arus dana asing terus masuk ke Indonesia.
Dari eksternal, lanjut dia, krisis Ukraina yang cenderung mulai mereda membuat aset-aset berisiko, seperti di Indonesia kembali diminati investor global.
"Arus `inflow` ke pasar saham cukup kuat, investor global tampak positif memandang perekonomian Indonesia. Pada pekan depan, rupiah bisa berada di level Rp 11.300 per dolar AS jika sentimennya masih terjaga," ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, yield obligasi Amerika Serikat dengan tenor 10 tahun yang menurun membuat mata uang dolar AS kurang diminati.
"Menurunnya yield obligasi AS itu menandakan bahwa ekonomi AS belum kondusif," kata Ariston Tjendra.
Pengamat pasar uang PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong mengatakan bahwa faktor politik akan selalu dicermati oleh pelaku pasar keuangan sebagai salah satu kajian dalam berinvestasi.
"Beberapa kandidat calon presiden yang beredar saat ini cukup dinilai positif. Pasar keuangan akan goyah jika kondisi politik tidak stabil, hal itu juga berlaku di negara-negara lain," ujarnya.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Jumat (16/5) tercatat mata uang rupiah bergerak menguat menjadi Rp 11.415 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 11.587 per dolar AS.
IHSG
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat ditutup kembali melanjutkan penguatannya menembus level 5.000 poin.
IHSG BEI ditutup menguat sebesar 39,94 poin atau 0,80 persen ke posisi 5.031,57. Sementara itu, indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 10,29 poin (1,21 persen) ke level 858,86.
"IHSG BEI pada akhir pekan ini bergerak menguat menembus kembali level 5.000 poin," kata analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono di Jakarta, Jumat.
Ia mengemukakan bahwa kenaikan indeks BEI terjadi di tengah menghangatnya kondisi politik di tanah air menyusul mulai terbentuknya peta koalisi antarpartai.
Di sisi lain, lanjut dia, investor asing juga tampaknya mulai masuk kembali ke pasar saham domestik seiring dengan ekspektasi membaiknya politik dan ekonomi di tanah air.
Dalam data perdagangan BEI, investor asing membukukan beli bersih (foreign net buy) sebesar Rp1,26 triliun pada Jumat (16/5).
Mengawali pekan depan, Purwoko memproyeksikan IHSG BEI akan bergerak bervariasi dengan kecenderungan menguat namun terbatas bergerak di kisaran 4.995-5.067 poin pada Senin (19/5), pekan depan.
"Saham `bluechip` tampaknya masih menjadi saham pilihan di awal pekan depan," kata dia.
Tercatat transaksi perdagangan saham di pasar reguler BEI sebanyak 231.842 kali dengan volume mencapai 4,26 miliar lembar saham senilai Rp7,23 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 162 saham, yang melemah 138 saham, dan yang tidak bergerak 102 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 17,95 poin (0,08 persen) ke level 22.712,91, indeks Nikkei turun 201,62 poin (1,41 persen) ke level 14.006,59 dan Straits Times melemah 9,90 poin (0,30 persen) ke posisi 3.262,59. (Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...