Rupiah Jumat Pagi Menguat Menjadi Rp 12.160
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Jumat (7/2) pagi menguat sebesar 14 poin menjadi Rp 12.160 dibanding sebelumnya Rp 12.174 per dolar AS.
"Rupiah kembali melanjutkan tren positifnya masih didorong data-data pertumbuhan ekonomi 2013 yang cenderung melampaui estimasi," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Jumat.
Ia menambahkan apresiasi nilai tukar rupiah juga terbantukan oleh Bank Indonesia (BI) yang tetap akan melakukan kebijakan moneter, dengan suku bunga acuan yang ketat.
Dari eksternal, lanjut dia, bank sentral Eropa (ECB) yang memutuskan untuk menahan diri menambah stimulus keuangannya menekan mata uang dolar AS sehingga berimbas ke penguatan mata uang rupiah.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra menambahkan mata uang dolar AS cenderung melemah menjelang dirilisnya data "non-farm payrolls" dan tingkat pengangguran AS.
"Data payrolls non-farm selalu diperhatikan oleh investor karena dijadikan acuan oleh the Fed untuk melakukan pemangkasan stimulus moneter," kata dia.
Ia menambahkan, defisit neraca perdagangan AS yang memburuk di bulan Desember seiring turunnya ekspor di akhir 2013 mendorong mata uang dolar AS akan cenderung tertekan.
IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat dibuka menguat 17,01 poin seiring dengan bursa saham Asia yang berada di area positif.
IHSG BEI dibuka naik 17,01 poin atau 0,38 persen ke posisi 4.441,72. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 4,41 poin (0,59 persen) ke level 747,23.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Surya wijaya di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa indeks BEI kembali menguat ditunjang bursa saham Asia dan investor asing yang cukup aktif masuk ke pasar saham.
"Secara teknikal, indeks BEI menuju level batas atas terdekat pada 4.458 poin, dan potensi untuk menuju tren penguatan jangka menengah," katanya.
Ia memproyeksikan, IHSG BEI akan bergerak di kisaran level 4.371¿4.481 poin pada akhir pekan ini. Beberapa saham yang dapat diperhatikan diantaranya, Bank Negara Indonesia (BBNI), Telekomunikasi Indonesia (TLKM), Unilever (UNVR), dan Gudang Garam (GGRM).
Sementara itu, Tim Analis Teknikal Mandiri Sekuritas dalam kajiannya mengemukakan bahwa dalam dua hari terakhir investor asing mencatatkan aksi beli yang cukup besar di pasar modal domestik. Sentimen tersebut berkorelasi positif terhadap pergerakan IHSG.
Melihat hal itu, lanjut dia, IHSG akan masih membuka peluang adanya penguatan lanjutan meski harus diwaspadai bahwa volatilitas masih akan cukup tinggi.
Bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng menguat 221,97 poin (1,04 persen) ke level 21.645,10, indeks Nikkei naik 245,32 poin (1,73 persen) ke level 14.400,44 dan Straits Times menguat 25,64 poin (0,86 persen) ke posisi 3.013,91. (Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...