Pemerintah Sediakan Ganti Rugi bagi Petani Gagal Panen
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah akan memberikan ganti rugi bagi petani yang gagal panen akibat sawahnya terendam banjir sebesar Rp 2 juta per hektare (ha).
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, lahan sawah yang gagal panen akibat banjir sekitar 39 ribu ha dan akan segera ditangani oleh Kementerian Pertanian.
“Sudah ada dananya untuk membantu sawah-sawah yang terkena puso agar produksi tidak terganggu, dan kita harapkan dalam 10 hari ke depan berdasarkan laporan dari BMKG curah hujan sudah mereda dan gelombang kembali kepada normal,” ujar Hatta seusai rakor pangan distribusi barang dan perbaikan jalan di Kementerian Perekonomian, Jakarta, Jumat (7/2).
Wakil Menteri Rusman Heriawan menambahkan, pihaknya telah menyiapkan dana sebesar Rp 200 miliar untuk kompensasi bagi petani yang gagal panen.
“Kalau rusaknya sampai 75 persen dia akan dapat penggantian per ha antara Rp 1,7 juta sampai Rp 2 juta supaya petani dapat fresh money bisa beli bibit ulang dan pupuk (subsidi) supaya lebih murah. Supaya petani bisa tetap menanam,” jelas Rusman.
Penyaluran dana tersebut akan disalurkan melalui dinas pertanian setempat.
Tidak Ganggu Pasokan Pangan
Menko Perekonomian, Hatta Rajasa juga menyatakan meskipun cuaca buruk melanda beberapa daerah di Indonesia, pasokan pangan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) tidak terganggu.
Namun, Menko Perekonomian mengakui, cuaca buruk yang mengakibatkan jalan terputus akibat banjir mengakibatkan kenaikan harga beberapa komoditas seperti cabe rawit, terigu, cabe merah, kedelai, daging sapi, tempe, dan ikan kembung.
Sedangkan pasokan pangan yang cenderung stabil adalah gula pasir, beras, minyak goreng, dan beras termurah. (setkab.go.id)
Editor : Sotyati
Ibu Kota India Tercekik Akibat Tingkat Polusi Udara 50 Kali ...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang di ibu kota India menutup sekolah, menghentikan pembangun...