Rupiah Jumat Sore Melemah IHSG Naik
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (23/5) sore melemah sebesar 80 poin menjadi Rp 11.610 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 11.530 per dolar AS.
"Data sektor perumahan dan aktivitas pabrik di AS mendorong imbal hasil obligasi naik. Kondisi itu memberikan alasan bagi investor untuk membeli dolar AS," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat.
Ia mengemukakan bahwa tingkat penjualan perumahan di AS pada bulan April dan suplai properti menyentuh level tertinggi selama dua tahun terakhir.
Ia menambahkan bahwa penguatan dolar AS juga dipicu dari pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang mengindikasikan untuk melakukan normalisasi kebijakan suku bunga.
"Meningkatnya suku bunga AS akan menarik minak investor untuk masuk ke Amerika Serkat," katanya.
Selain itu, lanjut dia, data tenaga kerja AS "Continuing Claims" juga memberikan sentimen positif untuk dolar AS. Data "Continuing Claims" merupakan data yang menghitung jumlah penerima tunjangan pengangguran setiap minggu yang sebelumnya sudah pernah menerima tunjangan pengangguran.
Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada hari Jumat ini (23/5), tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp11.560 dibandigkan posisi sebelumnya Rp 11.515 per dolar AS.
IHSG
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat ditutup menguat sebesar 3,18 poin atau 0,06 persen ke posisi 4.973,06.
Sementara itu, indeks 45 saham unggulan (LQ45) naik 0,24 poin (0,03 persen) ke level 847,69.
Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa arus dana asing ke pasar saham dalam negeri kembali menopang indeks BEI. Dalam data BEI investor asing membukukan beli bersih Rp328,4 miliar.
"Meski sempat terjadi tekanan namun potensi naik IHSG masih cukup besar," katanya,
Ia memperkirakan bahwa indeks BEI berpotensi ke level 5.010 poin, kekuatan naik juga ditunjang oleh ekspektasi data ekonomi domestik yang akan dilansir.
"Diproyeksikan indeks BEI bergerak di kisaran 4.946-5.010 poin pada awal pekan (Senin, 26/5)," paparnya.
Analis HD Capital Yuganur Wijanarko di Jakarta, Jumat, indeks BEI masih mempertahankan momentum penguatannya meski sempat terkena aksi ambil untung.
"Rekomen akumulasi di beberapa saham pilihan yang diperkirakan dapat diuntungkan dari optimisme yang akan datang pasca pemilu presiden," katanya.
Tercatat transaksi perdagangan saham di pasar reguler BEI sebanyak 162.731 kali dengan volume mencapai 2,87 miliar lembar saham senilai Rp4,14 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 161 saham, yang melemah 120 saham, dan yang tidak bergerak 111 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 12,10 poin (0,05 persen) ke level 22.965,86, indeks Nikkei naik 124,38 poin (0,87 persen) ke level 14.462,17 dan Straits Times menguat 12,36 poin (0,38 persen) ke posisi 3.278,02. (Ant)
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...