Loading...
EKONOMI
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 19:10 WIB | Jumat, 06 Februari 2015

Rupiah Jumat Sore Menjadi Rp 12.617

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat sore bergerak menguat sebesar 17 poin menjadi Rp 12.617 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 12.634 per dolar AS.

"Cadangan devisa periode Januari 2015 yang meningkat menjadi salah satu faktor penopang mata uang rupiah mengalami penguatan terhdap dolar AS," ujar Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong di Jakarta, Jumat (6/2).

Posisi cadangan devisa Indonesia akhir Januari 2015 meningkat menjadi 114,25 miliar dolar AS dari 111,86 miliar dolar AS pada 31 Desember 2014.

Ia menambahkan bahwa melemahnya minyak dunia, laju inflasi domestik yang stabil serta perbaikan defisit neraca perdagangan Indonesia yang terus berlanjut menambah dukungan bagi nilai tukar rupiah.

"Serangkaian kabar bagus tetang perekonomian sedang menyelimuti Indonesia, kondisi itu yang membuat rupiah cenderung menguat. Inflasi ke depan diperkirakan stabil, defisit neraca perdagangan juga diperkirakan terus membaik seiring dengan harga minyak dunia yang melemah," katanya.

Dalam jangka panjang, ia mengatakan bahwa melihat kondisi dalam negeri yang positif maka potensi rupiah untuk melanjutkan kenaikan terhadap dolar AS cukup terbuka.

Dari eksternal, lanjut dia, bank sentral AS (the Fed) juga diperkirakan belum akan menaikan suku bunganya menyusul salah satu indikator untuk menaikan suku bunga yakni inflasi Amerika Serikat masih belum sesuai dari target.

"Kebijakan the Fed juga bertolak belakang dengan negara maju lainnya yang cenderung melonggarkan stimulusnya, sehingga kondisi itu menyempitkan ruang bagi the Fed untuk menerapkan keijakan moneter ketat," katanya.

Ia menambahkan bahwa data Amerika Serikat terkait klaim awal untuk tunjangan pengangguran juga dilaporkan meningkat, Departemen Tenaga Kerja AS kenaikan data klaim pengangguran untuk pekan yang berakhir pada 31 Januari 2015 menjadi 278.000 dari 267.000 pada pekan sebelumnya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat (6/2) ini tercatat mata uang rupiah bergerak menguat menjadi Rp 12.613 dibandingkan hari sebelumnya, Kamis (5/2) di posisi Rp 12.653 per dolar AS.

 Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Jumat ditutup menguat mencetak rekor tertinggi baru di posisi 5.331,27 poin.

IHSG Jumat Cetak Rekor 5.331 Poin

IHSG BEI ditutup naik sebesar 51,38 poin atau 0,97 persen ke posisi 5.331,27. Sementara itu indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat sebesar 12,94 poin atau 1,42 persen ke posisi 923,88.

Direktur Investasi PT Valbury Capital Management Andreas Yasakasih di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa meningkatnya data cadangan devisa Indonesia menjadi salah satu faktor penopang bagi IHSG BEI bergerak menguat.

"Data itu menunjukan bahwa kondisi fundamental ekonomi Indonesia cukup kuat," katanya.

Dalam data Bank Indonesia (BI), tercatat posisi cadangan devisa Indonesia akhir Januari 2015 meningkat menjadi 114,25 miliar dolar AS dari 111,86 miliar dolar AS pada 31 Desember 2014.

Menurut dia, perekonomian Indonesia yang cukup solid itu mendorong aliran dana asing masuk ke pasar saham cukup agresif. Dalam data BEI, tercatat pelaku pasar asing membukukan beli bersih sebesar Rp 1,188 triliun pada akhir pekan ini.

Dari eksternal, lanjut dia, harga minyak dunia yang perlahan menglami penguatan ke level 52 dolar AS per barel pada akhir pekan ini berdampak pada saham-saham komoditi sehingga memberi efek positif pada sektor lainnya.

Andreas Yasakasih menambahkan likuiditas global yang diperkirakan marak pada tahun ini menyusul kebijakan pelonggaran stimulus keuangan dari bank sentral Eropa dan Jepang juga mulai diantisipasi pelaku pasar saham.

"Kebijakan bank sentral itu akan mendorong peralihan aset dari negara maju ke negara-negara berkembang yang prospektif salah satunya Indonesia," katanya.

Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 217.271 kali dengan volume mencapai 4,64 miliar lembar saham senilai Rp 5,23 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 200 saham, yang melemah 97 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 92 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 86,10 poin (0,35 persen) ke 24.679,39, indeks Bursa Nikkei naik 143,88 poin (0,82 persen) ke 17.648,50, dan Straits Times menguat 26,30 poin (0,78 persen) ke posisi 3.433,38. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home