Rupiah Kamis Sore Menguat Tipis Menjadi Rp 12.165
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Mata uang rupiah pada Kamis (19/12) sore menguat tipis sebesar tiga poin terhadap dolar AS paska diumumkannya pengurangan stimulus keuangan (tapering off) bank sentral AS (the Fed).
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore bergerak menguat sebesar tiga poin menjadi Rp 12.165 dibanding posisi sebelumnya (18/12) Rp 12.168 per dolar AS.
"Nilai tukar rupiah bergerak terbatas namun dengan kecenderungan naik meski tipis, sudah adanya kejelasan dari eksternal terkait `tapering off` the Fed cukup membawa sentimen positif," ujar analis pasar uang Bank Mandiri Reny Eka Putri di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, pengurangan stimulus the Fed sebesar 10 miliar dolar AS itu juga sudah diperkirakan oleh pelaku pasar uang sehingga aksi bank sentral AS itu tidak membuat khawatir pasar secara berlebihan.
"Pasar tidak terlalu `shock`, likuiditas juga masih ada. Untuk jangka pendek, diperkirakan rupiah bisa bergerak di kisaran Rp 11.700--Rp 12.000," katanya.
Meski demikian, lanjut Renny, pelaku pasar juga diharapkan mencermati kondisi internal terkait masih defisitnya neraca transaksi berjalan Indonesia.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Kamis ini, tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp 12.191 dibanding sebelumnya (18/12) di posisi Rp 12.151 per dolar AS.
IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis dibuka naik 13,76 poin atau 0,76 persen menjadi 4.228,04 setelah mengalami fluktuasi cukup tinggi, sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 8,17 poin (1,17 persen) ke level 705,19.
"Bursa Asia, termasuk IHSG BEI pagi ini turut dibuka menguat memfaktorkan penguatan bursa AS paska pengumuman pengurangan stimulus keuangan (tapering off) the Fed," kata analis Samuel Sekuritas, Benedictus Agung d Jakarta, Kamis.
Ia mengemukakan, the Fed memutuskan untuk mengurangi besaran stimulus moneternya sebesar 10 miliar dolar AS menjadi 75 miliar dolar AS per bulan yang akan dimulai pada Januari 2014.
Namun demikian, lanjut dia, sentimen negatif dari depresiasi mata uang rupiah diperkirakan masih membatasi penguatan IHSG pada Kamis ini.
Sementara itu, Tim Analis Teknikal Mandiri Sekuritas dalam kajiannya mengemukakan bahwa pengurangan stimulus AS oleh The Fed di tahun depan akan menjadi sentimen positif bagi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan BEI.
"Kondisi itu memperbesar peluang adanya aksi perbaikan portofolio saham (window dressing) bagi investor," katanya. Melihat kondisi itu, mereka memperkirakan kisaran IHSG BEI Kamis ini akan berada di level 4.175-4.278 poin. (Ant)
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...