Rupiah Melemah Menjadi Rp 14.643
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis (1/10) pagi, bergerak melemah tipis sebesar delapan poin menjadi Rp14.643, dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.635 per dolar AS.
Analis dari PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong di Jakarta, Kamis (1/10), mengatakan, penguatan dolar AS didukung oleh rilis data pekerja swasta Amerika Serikat, yang meningkat sekitar 200.000 orang melampaui proyeksi sebagian kalangan analis di 194.000 pekerja.
"Penaikan itu melampaui perkiraan dan mendukung prospek kenaikan suku bunga AS pada tahun ini," katanya.
Kendati demikian, kata dia, pelemahan rupiah masih terbatas menyusul adanya harapan dari paket kebijakan ekonomi jilid II, yang cukup fokus menarik investasi masuk ke dalam negeri. Bank Indonesia juga meluncurkan paket kebijakan untuk menambah pasokan dolar AS.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menambahkan, harga komoditas yang mulai mengalami penguatan, dapat menjadi salah satu penopang bagi mata uang rupiah, untuk bergerak menguat kembali.
Selain itu, kata dia, pelaku pasar juga diperkirakan menanggapi positif rilis kebijakan dari pemerintah dan Bank Indonesia, yang berkaitan dengan rencana intervensi pasar, dan menawarkan tagihan valuta asing untuk meningkatkan pasokan dolar AS.
"Namun, pelaku pasar uang diharapkan tetap waspada, karena belum adanya kepastian kenaikan suku bunga acuan AS masih membayangi, peluang pelemahan lanjutan masih berpotensi di pasar," katanya.(Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Rusia Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua, Menyerang Ukraina
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Rusia meluncurkan rudal balistik antarbenua saat menyerang Ukraina pada hari K...