Rupiah Menguat 44 Poin IHSG Melemah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Selasa (22/4) pagi bergerak menguat 44 poin menjadi Rp 11.400 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 11.444 per dolar AS.
"Setelah sempat mengalami pelemahan pada perdagangan kemarin (Senin, 21/4) mata uang domestik kembali menguat seiring dengan faktor teknikal," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Selasa.
Di sisi lain, lanjut dia, adanya lelang Surat Berharga Syariah Negara dengan target Rp1,5 triliun diharapkan bisa membantu penguatan nilai tukar domestik lebih lanjut.
"Namun, penguatan rupiah masih cenderung terbatas dikarenakan faktor politik di dalam negeri masih membayangi," katanya.
Ia menambahkan bahwa laju nilai tukar rupiah juga masih rentan untuk kembali terkoreksi seiring dengan menguatnya dolar AS seiring dengan membaiknya data-data ekonomi Amerika Serikat.
Di sisi lain, Reza Priyambada mengatakan bahwa pelaku pasar juga merespon negatif data impor Jepang yang membesar sehingga menyebabkan nilai tukar yen mengalami pelemahan.
"Rendahnya yen Jepang itu dapat membuat laju dolar AS terlihat lebih tinggi dibandingkan laju sejumlah mata uang Asia, termasuk rupiah," katanya.
IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa dibuka melemah 2,42 poin seiring minimnya sentimen positif di pasar saham.
IHSG BEI dibuka turun 2,42 poin atau 0,05 persen menjadi 4.889,87 , sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 0,63 poin (0,08 persen) ke level 828,72.
Analis Sinarmas Sekuritas Christandi Rheza Mihardja di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa IHSG BEI cenderung bergerak mendatar dikarenakan minimnya sentimen baru baik dari dalam negeri maupun regional.
"Pergerakan indeks BEI pada hari Selasa ini masih akan dipengaruhi oleh penantian berita dari koalisi partai-partai politik," katanya.
Selain itu, lanjut dia, pelaku pasar juga sedang mengantisipasi dampak kenaikan tarif dasar listrik pada 1 Mei 2014 mendatang untuk beberapa kategori usaha tertentu khususnya sektor manufaktur.
"Itu akan memberikan pengaruh terhadap pergerakan indeks BEI ke depanya," katanya.
Ia memproyeksikan bahwa indeks BEI akan bergerak berfluktuasi di level 4.870-4.933 poin. Sementara beberapa saham-saham yang dapat diperhatikan diantaranya Global Mediacom (BMTR), Sri Rejeki Isman (SRIL), Bank Mandiri (BMRI), Matahari Department Store (LPPF).
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 32,11 poin (0,14 persen) ke level 22.792,35, indeks Nikkei naik 58,28 poin (0,40 persen) ke level 14.570,66 dan Straits Times menguat 7,96 poin (0,24 persen) ke posisi 3.263,79. (Ant)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...