Rupiah Rabu Sore Melemah Menjadi Rp 11.564 IHSG Menguat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore melemah sebesar 45 poin menjadi Rp 11.564 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 11.519 per dolar AS.
"Melemahnya data produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal I 2014 yang dirilis pada awal pekan ini masih membuat investor khawatir dengan kinerja perekonomian Indonesia sehingga berdampak pada mata uang rupiah yang melemah," kata analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir di Jakarta, Rabu (7/5).
Dari eksternal, lanjut dia, masih berkontraksinya sektor jasa Tiongkok menambah kekhawatiran investor global terhadap aset-aset di negara berisiko, termasuk Indonesia.
"Seperti diketahui, Tiongkok merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia, melemahnya salah satu indikator ekonomi Tiongkok dapat menimbulkan kekhawatiran akan perbaikan defisit neraca perdagangan Indonesia," ujar dia.
Selain itu, Zulfirman Basir mengatakan bahwa investor di pasar uang juga cenderung bersikap waspada menanti pernyataan gubernur bank Sentral AS (the Fed) Janet Yellen.
"Pernyataan Gubernur The Fed itu dinantikan pelaku pasar uang karena dapat memberikan petunjuk lebih lanjut akan outlook kebijakan moneter AS," katany.
Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada hari Rabu ini (7/5), tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp11.527 dibandigkan posisi sebelumnya Rp11.511 per dolar AS.
IHSG
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu ditutup naik ke posisi 4.862 poin seiring dengan dana asing yang masih masuk ke pasar saham domestik.
IHSG BEI ditutup naik sebesar 27,60 poin atau 0,57 persen ke posisi 4.862,07. Sementara itu, indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 4,75 poin (0,58 persen) ke level 820,09.
"IHSG BEI pada Rabu ini terlihat mulai keluar dari tren pergerakan yang mendatar, arus dana asing yang masih masuk ke pasar saham menjadi salah satu pendorong indeks BEI menguat," ujar analis Asjaya Indosurya Securities William Surya wijaya di Jakarta, Rabu.
Dalam data perdagangan saham BEI, tercatat pada Rabu ini investor asing membukukan beli bersih (foreign net buy) sebesar Rp339,83 miliar.
Ia menambahkan bahwa secara teknikal pergerakan IHSG BEI menembus level batas atas di 4.854 poin sehingga pola tren penguatan dapat terjadi ke depannya meski hanya dalam jangka pendek.
"Target batas atas selanjutnya berada pada level 4.917 poin untuk lebih memperkuat pola kenaikan IHSG," paparnya.
Ia memperkirakan bahwa indeks BEI akan bergerak dikisaran 4.854--4.917 poin pada Kamis (8/5). Beberapa saham yang dapat diperhatikan diantaranya unilever (UNVR), Astra International (ASII), United Tractor (UNTR), Aneka tambang (ANTM).
Tercatat transaksi perdagangan saham di pasar reguler BEI sebanyak 216.622 kali dengan volume mencapai 3,23 miliar lembar saham senilai Rp4,83 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 210 saham, yang melemah 115 saham, dan yang tidak bergerak 97 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 230,07 poin (1,05 persen) ke level 21.746,26, indeks Nikkei turun 424,06 poin (2,93 persen) ke level 14.033,45 dan Straits Times melemah 9,13 poin (0,28 persen) ke posisi 3.236,43. (Ant)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...