Rupiah Selasa Pagi Melemah ke Posisi Rp 12.200
JAKARTA, SATUHARAPAN.COm - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (4/2) pagi bergerak melemah sebesar 17 poin ke posisi Rp 12.200 dibanding sebelumnya Rp 12.183 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa penguatan dolar AS sedikit tertahan menyusul laporan ekonominya yang lebih lambat dari perkiraan di tengah the Fed yang sedang mempertimbangkan pengurangan program pembelian obligasi bulanan.
"Indeks manufaktur AS turun di bawah perkiraan ekonom di bulan Januari," kata Ariston Tjendra.
Namun, lanjut dia, pandangan umum ekonomi AS masih akan bergerak pada laju pertumbuhan yang masih baik di tahun 2014.
Sementara itu, analis pasar uang Bank Mandiri, Renny Eka Putri menambahkan bahwa keberhasilan Indonesia mencatatkan surplus pada Neraca Perdagangan periode Desember 2013 sebesar 1,52 miliar dolar AS dapat menahan tekanan rupiah lebih dalam.
Renny Eka Putri mengatakan surplus perdagangan periode itu merupakan yang tertinggi setelah surplus 602,6 juta dolar AS pada Desember 2011 lalu. Surplus Desember 2013 yang membaik dapat menjadi modal untuk stabilitas nilai rupiah, di tengah sentimen negatif eksternal yang masih membayangi.
"Faktor eksternal masih bisa menjadi katalis pelemahan mata uang rupiah," ujar dia.
Ia memperkirakan bahwa pada pekan ini mata uang rupiah akan bergerak di kisaran Rp 12.030 - Rp 12.328 per dolar AS.
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...