Rupiah Senin Pagi menguat di Posisi Rp 11.555 IHSG Turun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (28/4) pagi bergerak menguat ke posisi Rp 11.555 dibanding sebelumnya Rp 11.565 per dolar AS.
"Laju nilai tukar rupiah kembali mampu berbalik menguat di awal pekan ini seiring mulai melemahnya laju dolar AS seiring dengan pelaku pasar yang kembali khawatir atas geopolitik Ukraina," Kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Senin.
Menurut Reza, adanya ketegangan di Ukraina itu membuat mata uang yen Jepang mengalami peningkatan dan berdampak pada mata uang di kawasan Asia yang cenderung terapresiasi.
Selain itu, kata Reza Priyambada, jumlah warga AS yang mengajukan klaim pengangguran juga cenderung bertambah sehingga memberikan tekanan dolar AS terhadap mayoritas mata uang dunia.
Dari dalam negeri, lanjut dia, Menteri Keuangan Chatib Basri juga memperkirakan neraca perdagangan Indonesia periode Maret 2014 akan surplus. Inflasi periode April juga diperkirakan masih terkendali, bahkan cenderung deflasi.
"Diharapkan perkiraan data tersebut sesuai harapan sehingga membuka tren penguatan," katanya.
Sementara itu, analis Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa pergerakan mata uang domestik terhadap dolar AS masih terbatas dikarenakan investor masih menanti serangkaian data makro-ekonomi Indonesia pada awal Mei mendatang.
"Data ekonomi itu akan memberikan petunjuk lebih lanjut bagi industri keuangan ke depannya dalam investasi," kata dia.
Di sis lain, lanjut dia, pelaku pasar uang juga terlihat berhati-hati menanti hasil kebijakan moneter AS pada Kamis (1/5) mendatang, dimana bank sentral AS (the Fed) diprediksi akan melanjutkan kebijakan pengurangan stimulus keuangannya.
IHSG
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin dibuka turun sebesar 1,81 poin seirng dengan beberapa pelaku pasar yang mulai mengambil posisi ambil untung.
IHSG BEI dibuka turun 1,81 poin atau 0,04 persen menjadi 4.895,84. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 0,47 poin (0,06 persen) ke level 829,01.
"Beberapa pelaku pasar saham terutama asing mulai mengambil posisi jual sehingga mendorong IHSG BEI ke area negatif," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Senin.
Menurut Reza, aksi pelaku pasar saham asing itu dapat menjadi salah satu penahan indeks BEI untuk melanjutkan kenaikannya.
"Waspadai selalu adanya potensi pembalikan arah dan diharapkan masih ada daya beli sehingga IHSG masih berpeluang naik. Diperkirakan indeks BEI akan bergerak di kisaran 4.884--4.920 pada Senin (28/4)," katanya.
Sementara itu, Tim Analis teknikal Mandiri Sekuritas dalam kajiannya mengatakan bahwa pelaku pasar saham di dalam negeri masih mencermati siaran pers data inflasi dan neraca perdagangan yang akan diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal Mei 2014 mendatang.
Di samping itu, lanjut dia, pelaku pasar saham juga masih menanti pengumuman calon wakil presiden dari salah satu partai di Indonesia.
"Diperkirakan bahwa indeks BEI masih dalam fase konsolidasi. Hari ini indeks BEI masih akan bergerak `mixed` dengan kecenderungan menguat di kisaran 4.887--4.912," paparnya.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 113,18 poin (0,51 persen) ke level 22.110,35, indeks Nikkei turun 169,48 poin (1,17 persen) ke level 14.259,08 dan Straits Times melemah 9,84 poin (0,30 persen) ke posisi 3.257,29.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin pagi, belum bergerak nilainya atau stagnan di posisi Rp11.545 per dolar AS. (Ant)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...