Akhir Minggu, Rupiah Rp 11.548, IHSG 4.897,64
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (25/4) sore menguat sebesar 49 poin menjadi Rp 11.548 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 11.597 per dolar AS. Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat ditutup naik sebesar 6,56 poin atau 0,13 persen ke posisi 4.897,64.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa kembali menegangnya politik di Ukraina menyebabkan investor mencari aset aman seperti logam mulia, sehingga dolar AS mengalami tekanan.
"Faktor geopolitik tersebut juga dapat turut menyusutkan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi AS," katanya..
Ia menambahkan bahwa secara umum mata uang dolar AS juga cenderung terkikis terhadap sejumlah mata uang utama dunia.
"Sebelumnya, mata uang dolar AS "rally" menguat terhadap mayoritas mata uang dunia setelah data ekonomi pesanan barang tahan lama (durable goods orders) di AS bulan Maret di atas ekspektasi," paparnya.
Namun demikian, kata Ariston Tjendra, penguatan mata uang Indonesia itu masih terbatas lantaran kebutuhan dolar AS di dalam negeri untuk kalangan pengusaha maupun ekspatriat mengalami peningkatan.
"Menjelang pertengahan tahun, kebutuhan dolar AS meningkat untuk memenuhi repatriasi," kata dia.
Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada hari Jumat ini (25/4), tercatat mata uang rupiah menguat menjadi Rp 11.601 dibandingkan sebelumnya (24/4) di posisi Rp 11.608 per dolar AS.
IHSG BEI Jumat Ditutup Menguat 6,56 Poin
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat ditutup naik sebesar 6,56 poin atau 0,13 persen ke posisi 4.897,64.
Sementara itu, indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 0,12 poin (0,01 persen) ke level 829,48.
Analis HD Capital Yuganur Wijanarko di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa meski minim sentimen positif, indeks BEI masih dapat bertahan di area positif seraya menanti publikasi kinerja emiten periode kuartal I 2014.
"Aksi sebagian pelaku pasar saham saat ini cenderung mulai mengakumulasi posisi dalam formasi konsolidasi yang sempit seraya menanti publikasi kinerja emiten di kuartal I 2013," kata dia.
Ia merekomendasikan untuk mencermati saham yang diuntungkan dari efek penguatan rupiah selama kuartal I 2014 dan dari potensi penurunan BI rate di semester II 2014. Beberapa saham yang dapat diperhatikan di antaranya Alam Sutera Realty (ASRI), Bank Mandiri (BMRI), Kalbe Farma (KLBF), Charoen Pokphand (CPIN).
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada menambahkan bahwa berkurangnya aksi beli investor asing menahan penguatan indeks BEI lebih tinggi pada akhir pekan ini (25/4).
"Beberapa saham di kawasan Asia yang bergerak naik masih menahan aksi lepas saham di dalam negeri," katanya.
Dalam data perdagangan saham di BEI, tercatat investor asing membukukan jual bersih (foreign net sell) sebesar Rp 16,831 miliar pada Jumat ini.
Tercatat transaksi perdagangan saham di pasar reguler BEI sebanyak 177.190 kali dengan volume mencapai 3,51 miliar lembar saham senilai Rp 4,69 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 188 saham, yang melemah 124 saham, dan yang tidak bergerak 86 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 339,27 poin (1,50 persen) ke level 22.223,53, indeks Nikkei naik 24,27 poin (0,17 persen) ke level 14.429,26 dan Straits Times melemah 12,82 poin (0,39 persen) ke posisi 3.271,11. (Ant)
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...