Rupiah Senin Pagi Stagnan di Posisi Rp 12.180
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (6/1) pagi belum bergerak nilainya atau stagnan di posisi Rp 12.180 per dolar AS.
"Nilai tukar rupiah cenderung stabil pada awal pekan ini di tengah minimnya sentimen positif baru," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Senin.
Menurut dia, surplusnya neraca perdagangan Indonesia sebesar 776,8 juta dolar AS periode November 2013 cukup memberi sentimen positif bagi mata uang domestik. Namun di sisi lain, kekhawatiran akan mulai diterapkannya `tappering off` The Fed membayangi pasar uang domestik.
Ia menambahkan kepercayaan konsumen AS yang meningkat dapat membuat pelaku pasar uang memburu dolar AS sehingga mendorong mata uang Amerika Serikat itu meningkat.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra menambahkan fluktuasi rupiah cenderung normal meski dibayangi sentimen negatif eksternal seperti merebaknya kekhawatiran atas outlook perekonomian China.
"Kekhawatiran itu dapat menjadi sentimen negatif. China merupakan mitra dagang Indonesia sehingga sinyal perlambatan aktivitas ekonomi itu dapat berdampak negatif bagi pasar keuangan," kata dia.
Ariston memproyeksikan bahwa pergerakan mata uang rupiah pada pekan ini di kisaran Rp 12.030 - Rp 12.270 per dolar AS
IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin dibuka naik 1,91 poin atau 0,05 persen menjadi 4.259,58.
Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 0,49 poin (0,07 persen) ke level 709,84.
Sementara itu, pada pukul 09.30 WIB, IHSG berbalik arah ke area negatif atau melemah sebesar 21,10 poin (0.50 persen) menjadi 4.236,56.
"Indeks BEI dibuka menguat, namun pergerakan mayoritas bursa regional yang berada di area negatif membalikan arah IHSG," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Senin.
Menurut Reza, pada pekan ini bursa saham domestik akan bergerak bervariasi dengan kecenderungan mencoba bertahan dari pelemahan terutama merespon data dari inflasi Eropa serta "Purchasing Managers Indexs" (PMI) China yang akan dirilis.
"Diharapkan data yang diumumkan dapat memberikan imbas yang positif bagi bursa saham. IHSG diproyeksikan akan bergerak di kisaran 4.232--4.300 poin pada Senin (6/1) ini," kata dia.
Sementara itu, Analis Samuel Sekuritas, Benedictus Agung mengatakan pernyataan gubernur the Fed Philadelphia bahwa kebijakan suku bunga rendah di AS harus segera diakhiri menjadi salah satu sentimen negatif.
Selain itu, lanjut dia, sentimen di pasar uang domestik dan obligasi juga belum membaik, IHSG akan melanjutkan koreksinya namun masih terbatas.
Bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng melemah 172,16 poin (0,75 persen) ke level 22.645,12, indeks Nikkei turun 399,55 poin (2,45 persen) ke level 15.888,68 dan Straits Times menguat 4,23 poin (0,14 persen) ke posisi 3.135,70. (Ant)
Rusia Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua, Menyerang Ukraina
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Rusia meluncurkan rudal balistik antarbenua saat menyerang Ukraina pada hari K...