Rupiah Senin Sore Menguat Menjadi Rp 12.050
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Mata uang rupiah menguat menjadi Rp 12.050 per dolar AS pada Senin (13/2) sore didorong cadangan devisa Indonesia yang meningkat periode Desember 2013.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Senin sore bergerak menguat 105 poin ke posisi Rp 12.050 dibanding sebelumnya Rp 12.155 per dolar AS.
Analis Pasar Uang Bank Mandiri Ruly Arya Wisnubroto di Jakarta, Senin mengatakan bahwa cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2013 yang sebesar 99,4 miliar dolar AS, meningkat 2,4 miliar dolar AS dibandingkan posisi akhir November 2013 sebesar 97 miliar dolar AS itu menjadi salah satu sentimen positif bagi mata uang domestik.
"Bank Indonesia juga optimis bahwa cadangan devisa akan menembus 100 miliar dolar AS ke depannya," katanya.
Selain itu, lanjut dia, optimisme Bank Indonesia terhadap neraca perdagangan dalam negeri yang akan kembali surplus menambah tenaga bagi mata uang domestik untuk melanjutkan penguatan.
Dari eksternal, lanjut dia, pergerakan dolar AS cenderung melemah terhadap mayoritas mata uang utama dunia setelah data penambahan tenaga kerja AS tidak sesuai ekspektasi meski tingkat pengangguran AS berkurang.
"Belum sesuainya target penambahan tenaga kerja AS itu membuat pasar mengekspektasikan bahwa bank sentral AS (the Fed) tidak akan melakukan pengurangan stimulusnya secara egresif," ujarnya.
Menurut Ruly, sentimen dari eksternal maupun dalam negeri yang mendorong penguatan mata uang rupiah masih bersifat jangka menengah.
"Diperkirakan pada pekan ini, rupiah bergerak di kisaran Rp 11.723 - Rp 12.132 per dolar AS," katanya.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Senin ini (13/1), tercatat mata uang rupiah menguat menjadi Rp 12.047 dibanding sebelumnya (10/12) di posisi Rp 12.197 per dolar AS.
IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin ditutup kembali menguat ke posisi 4.390 poin dipicu aksi beli pelaku pasar asing.
IHSG BEI ditutup naik sebesar 135,80 poin atau 3,19 persen ke posisi 4.390,77. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 30,31 poin (4,09 persen) ke level 741,74.
Analis PT Anugerah Sekurindo Indah, Bertoni Rio di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa aksi beli pelaku pasar asing terhadap saham-saham di dalam negeri memicu indeks BEI meningkat cukup signifikan.
Menurut dia, beberapa fundamental ekonomi Indonesia seperti inflasi yang terkendali, neraca perdagangan Indonesia yang surplus, meningkatnya cadangan devisa Indonesia, dan dipertahankannya BI rate di tingkat 7,5 persen menjadi salah satu pelaku pasar asing masuk ke pasar saham domestik.
Dalam data perdagangan saham di BEI pada Senin, pelaku pasar asing membukukan beli bersih (foreign net buy) sebesar Rp 1,933 triliun.
"Menguatnya IHSG BEI itu juga seiring dengan nilai tukar rupiah yang menguat cukup signifikan pada Senin ini," kata dia.
Untuk pergerakan Rabu (15/1) mendatang, Bertoni memproyeksikan bahwa IHSG BEI akan kembali bergerak menguat menguji tingkat psikologis di kisaran 4.236 - 4.410 poin.
"Namun, pelaku pasar juga perlu mewaspadai aksi ambil untung," ucapnya.
Transaksi perdagangan saham di BEI tercatat sebanyak 307.691 kali dengan volume mencapai 6,24 miliar lembar saham senilai Rp 7,95 triliun. Efek yang bergerak menguat sebanyak 222 saham, yang melemah 93 saham, dan yangtidak bergerak nilainya 38 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 42,51 poin (0,19 persen) ke tingkat 22.888,76 dan Straits Times melemah 8,38 poin (0,27 persen) ke posisi 3.135,49. (Ant)
Zelenskyy Bertemu Para Pemimpin Eropa Saat Trump Segera Menj...
BRUSSLES, SATUHARAPAN.COM-Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, bertemu pada hari Rabu (18/12) deng...