Rusak karena Pariwisata, Thailand Tutup Pulau Koh Tachai
BANGKOK, SATUHARAPAN.COM - Pihak berwenang Thailand dipastikan menutup Pulau Koh Tachai karena eksploitasi pariwisata telah membawa dampak buruk bagi sumber daya alam dan lingkungan.
Pulau Koh Tachai yang terletak di lepas pantai Provinsi Phang Nga di Thailand selatan, dan menjadi bagian dari Taman Nasional Similan itu, menurut news.com.au, akan ditutup mulai 15 Oktober.
Sejumlah ahli yang dikutip media setempat, seperti dilaporkan bbc.com, menyebutkan pantai di pulau itu hanya bisa mengakomodasi sekitar 70 orang, tetapi kadang-kadang jumlah pengunjung mencapai lebih dari 1.000 orang. Belum lagi keberadaan pedagang kaki lima dan perahu-perahu wisata.
Thon Thamrongnawasawat, Wakil Dekan Fakultas Perikanan Universitas Kasetsart, kepada Bangkok Post, contohnya, menegaskan pulau itu zona asli, alami, yang seharusnya bukan untuk pariwisata.
Kondisi pengunjung yang jauh melebihi kapasitas berkelanjutan pulau akan menyebabkan kerusakan yang terancam tak bisa diperbaiki lagi.
"Kita harus menutupnya untuk memungkinkan rehabilitasi lingkungan, baik di pulaunya sendiri maupun di laut tanpa gangguan aktivitas pariwisata, sebelum kerusakannya terlalu parah sehingga tak bisa diperbaiki lagi," kata Direktur Jenderal Departemen Taman Nasional, Konservasi Margasatwa dan Tumbuhan, Tunya Netithammakul, kepada surat kabar Bangkok Post.
Taman itu banyak dikunjungi turis dan penyelam yang masih mendapat akses masuk ke beberapa lokasi terbatas untuk menyelam di kawasan itu.
Hampir semua taman nasional di Thailand ditutup mulai pertengahan Mei hingga pertengahan Oktober selama musim hujan, tetapi kali ini Koh Tachai tak akan dibuka lagi. Pihak berwenang menyosialisasikan penutupan itu kepada operator pariwisata, agar tidak menjual paket wisata ke Koh Tachai.
Editor : Sotyati
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...