Rusia Akui Ada Kesalahan dalam Mobilisasi Militer, Tapi Perbatasan Tidak Ditutup
Anggota parlemen usul agar pria usia militer dilarang pergi ke luar negeri.
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Rusia mengakui pada hari Senin (26/9) bahwa kesalahan telah dibuat selama mobilisasi pasukan cadangan untuk aksi militer Rusia di Ukraina, dan mengatakan tidak ada keputusan yang diambil untuk menutup perbatasan negara itu.
“Memang ada kasus-kasus yang dilanggar. Di beberapa daerah, gubernur secara aktif bekerja untuk memperbaiki situasi. Kami berharap ... semua kesalahan akan diperbaiki," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, kepada wartawan.
"Tidak ada keputusan" yang diambil untuk menutup perbatasan Rusia, katanya kepada wartawan, di tengah rumor rencana untuk memblokir pria Rusia yang memenuhi syarat untuk meninggalkan negara itu.
Diusulkan Pria Usia Militer Dilarang ke Luar Negeri
Sementara itu anggota parlemen mengusulkan agar pria Rusia usia perang tidak boleh diizinkan bepergian ke luar negeri, seperti dikutip pada hari Senin (26/9), di tengah meningkatnya kekhawatiran publik bahwa penutupan perbatasan yang lebih luas akan diumumkan untuk menghentikan orang-orang yang melarikan diri dari wajib militer.
“Setiap orang yang dalam usia wajib militer harus dilarang bepergian ke luar negeri dalam situasi saat ini,” kata Sergei Tsekov, anggota majelis tinggi parlemen Rusia, Dewan Federasi, mengatakan kepada kantor berita RIA.
Sejak Presiden Vladimir Putin mengumumkan pemanggilan sebagian pasukan cadangan untuk berperang di Ukraina pekan lalu, penerbangan untuk meninggalkan negara itu telah terjual habis dan protes telah digelar, dan dengan cepat dibubarkan oleh polisi, di kota-kota di seluruh Rusia.
Pengumuman itu memicu kepanikan bahwa pria-pria usia pertempuran akan diusir di perbatasan, meskipun Kremlin telah menolak laporan tentang orang-orang yang melarikan diri ke bandara.
Anggota parlemen lain mengecilkan gagasan penutupan perbatasan dan mengatakan pemerintah memberikan langkah-langkah dukungan kepada mereka yang dipanggil untuk bertugas.
“Saya ingin mengajak rekan-rekan semua (bukannya memperkeruh suasana) untuk memperhatikan isu-isu dukungan sosial bagi warga yang menjadi sasaran mobilisasi…,” tulis Andrei Klishas, ââanggota Dewan Federasi lainnya, menanggapi usulan Tsekov. (AFP/ Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...