Rusia Akui Mengalami Kerugian Pasukan Yang Signifikan di Ukraina
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengakui bahwa Rusia telah menderita "kerugian pasukan yang signifikan" selama operasi militernya di Ukraina.
Peskov berkata: “Ya, kami mengalami kerugian pasukan yang signifikan dan ini adalah tragedi besar bagi kami.”
Berbicara dalam sebuah wawancara eksklusif dengan penyiar Inggris Sky pada hari Kamis (7/4), Peskov juga mengisyaratkan bahwa operasi itu mungkin akan berakhir "dalam waktu dekat." Dia mengatakan bahwa pasukan Rusia “melakukan yang terbaik untuk mengakhiri operasi itu.”
Dia berkata: "Dan kami berharap bahwa dalam beberapa hari mendatang, di masa mendatang, operasi ini akan mencapai tujuannya, atau kami akan menyelesaikannya dengan negosiasi antara delegasi Rusia dan Ukraina."
Uni Eropa Tambah bantuan Militer Ukraina Senilai 500 Juta Euro
Sementara itu, Ketua Dewan Eropa, Charles Michel, pada Kamis (7/4) mendukung proposal untuk mengeluarkan tambahan sebesar 500 juta euro (US$ 540 juta) untuk menyediakan senjata bagi Ukraina.
“Setelah disetujui dengan cepat, ini akan menghasilkan 1,5 miliar euro dukungan UE yang telah disediakan untuk peralatan militer untuk #Ukraina,” tweeted Michel, juga berterima kasih kepada kepala diplomatik UE, Josep Borrell, karena mengusulkan dana tambahan.
Proposal tersebut disetujui pada hari Kamis oleh 27 negara Uni Eropa di tingkat duta besar. Uni Eropa sebelumnya menyetujui paket satu miliar euro untuk menyediakan senjata bagi Kiev.
“Ini mungkin tampak banyak, tetapi satu miliar euro adalah apa yang kami bayarkan kepada Putin setiap hari untuk energi yang dia berikan kepada kami,” kata Borrell pada hari Rabu.
Uang tersebut berasal dari dana perdamaian Eropa senilai lima miliar euro yang dibentuk oleh negara-negara anggota.
Pada pertemuan NATO di Brussels pada hari Kamis, Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, mengatakan dia mengharapkan anggota NATO untuk mengirim senjata yang dibutuhkan Ukraina, bersikeras mereka harus bertindak cepat saat Rusia menyiapkan serangan besar lainnya.
“Apakah Anda membantu kami sekarang, dan saya berbicara tentang hari, bukan pekan, atau bantuan Anda akan datang terlambat, dan banyak orang akan mati, banyak warga sipil akan kehilangan rumah mereka, banyak desa akan hancur, karena bantuan ini datang terlambat,” kata Kuleba setelah bertemu dengan para menteri luar negeri NATO di Brussel.
Kepala NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan “itu adalah pesan yang jelas dari pertemuan hari ini bahwa sekutu harus berbuat lebih banyak dan siap berbuat lebih banyak untuk menyediakan lebih banyak peralatan”.(AP/AFP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...