Rusia Batalkan Dakwaan terhadap Aktivis Greenpeace
ST PETERSBURG, SATUHARAPAN.COM – Rusia hari Rabu (25/12) membatalkan semua kecuali satu dakwaan, terhadap 30 awak kapal protes Greenpeace menyusul amnesti yang diumumkan pemerintah.
Langkah itu, seperti dilaporkan en.ria.ru, menandai diakhirinya pengusutan kriminal terhadap ke-26 aktivis asing, terdiri atas 24 aktivis Greenpeace International dan dua wartawan lepas, serta empat aktivis Rusia, dan terjadi kurang dari dua bulan sebelum Rusia menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin di Sochi.
Pengamat melihat upaya itu sebagai salah satu dari serangkaian upaya untuk memperbaiki citra internasional Rusia yang terpuruk menjelang pesta olahraga itu. Sebelumnya, pengecam pemerintah, Mikhail Khodorkovsky juga diampuni oleh Presiden Vladimir Putin dan diterbangkan ke Jerman hari Jumat (20/12) setelah dipenjara satu dasawarsa.
Hari Rabu, pengadilan tertinggi Rusia setuju meninjau kedua keputusan hukum yang membelit Khodorkovsky. Khodorkovsky menyatakan harapan agar mitra bisnisnya yang dipenjara juga segera dibebaskan.
Pada hari yang sama sebelumnya, seperti dilaporkan VOA, 25 aktivis asing Greenpeace dipanggil ke Komite Investigasi. Greenpeace mengemukakan menerima konfirmasi dakwaan mengganggu ketertiban yang ditujukan atas mereka karena melancarkan protes September lalu terhadap pengeboran minyak di Laut Barents, telah dibatalkan.
Hanya aktivis Italia Cristian d'Alessandro yang belum menerima dokumen pembatalan itu. Greenpeace mengatakan penundaan terhadap d'Alessandro itu karena ketiadaan penerjemah dan warga Italia itu diundang untuk datang lagi hari Kamis (26/12). Anthony Perrett dari Inggris adalah anggota Greenpeace pertama yang kasusnya dibatalkan hari Selasa (24/12). Keempat awak kapal berkewarganegaraan Rusia juga mendapat amnesti. "Babak terakhir dari kasus hukum Arctic 30 dimulai hari ini," demikian pernyataan Greenpeace.
Para warga asing itu diperkirakan akan mendapat visa keluar untuk meninggalkan Rusia dalam beberapa hari ini. Lima orang berasal dari negara-negara yang tidak mempunyai peraturan visa dengan Rusia. “Tetapi mereka juga perlu stiker imigrasi untuk keluar," kata juru bicara Ben Stewart.
Kapal Masih Ditahan
Kelompok Greenpeace juga berharap penyidik Rusia mengembalikan semua peralatan yang disita dalam penyerbuan di Arctic Sunrise, serta kapal Greenpeace, yang masih ditahan di Pelabuhan Murmansk di Rusia utara.
Kapal pemecah es itu dinaiki penjaga perbatasan Rusia dan ditarik ke Murmansk pada September setelah sejumlah aktivis berupaya menaiki anjungan minyak Prirazlomnaya milik Gazprom.
Kru kapal Greenpeace itu ditahan di penjara setempat selama berminggu-minggu sebelum dipindahkan ke Saint Petersburg dan dibebaskan dengan uang jaminan. Sebelumnya mereka menghadapi dakwaan pembajakan, namun diringankan menjadi tuduhan mengganggu ketertiban. (VOA, en.ria.ru)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...