Rusia Berlakukan Status Darurat Atas Kebakaran Depot Minyak Oleh Serangan Ukraina
Ukraina serang lagi satu jembatan di Rusia.
MOSKOW, SATHARAPAN.COM-Pihak berwenang di kota Proletarsk di Rusia selatan memberlakukan status darurat pada hari Senin (19/8) saat petugas pemadam kebakaran berjuang selama lebih dari 24 jam untuk memadamkan api di fasilitas minyak yang dihantam oleh pesawat nirawak Ukraina.
Rusia mengatakan Kiev menyerang gudang penyimpanan bahan bakar – yang terletak di kota berpenduduk 20.000 orang di wilayah selatan Rostov – pada hari Minggu (18/8) pagi dan api berkobar sampai hari kedua.
Gubernur setempat Vasily Golubev mengatakan "pemadaman api masih berlangsung" dan 18 petugas pemadam kebakaran terluka saat menangani api.
“Mengingat sulitnya kebakaran di distrik Proletarsk, status siaga tinggi telah diubah menjadi status darurat,” katanya di Telegram, seraya menambahkan bahwa “kekuatan dan sarana” untuk memadamkan api telah ditingkatkan.
Golubev mengatakan empat petugas pemadam kebakaran yang terluka mengalami luka bakar sedang hingga parah dan ia telah memerintahkan lebih banyak petugas medis untuk pergi ke Proletarsk.
Media pemerintah Rusia mengutip pernyataan pemerintah kota setempat yang mengatakan tidak ada ancaman kebakaran menyebar ke daerah permukiman dan meminta masyarakat “untuk tidak panik.”
Video di media sosial menunjukkan kepulan asap tebal mengepul ke udara di malam hari.
Proletarsk terletak sekitar 200 kilometer (120 mil) dari perbatasan Ukraina.
Kiev, yang pada 6 Agustus melancarkan serangan mendadak ke wilayah Kursk Rusia, telah menghantam infrastruktur minyak Rusia selama lebih dari setahun.
Ukraina Serang satu lagi Jembatan di Rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut serangan itu sebagai balasan yang "adil" atas serangan Moskow terhadap negaranya.
Seorang penyelidik Rusia mengatakan pada hari Senin (19/8) bahwa Ukraina telah menyerang dan merusak jembatan ketiga di atas sungai Seym di wilayah Kursk Rusia sehari sebelumnya, tempat pasukan Moskow telah bertempur dengan pasukan Kiev selama hampir dua pekan.
"Pada tanggal 18 Agustus, sebagai akibat dari penembakan yang ditargetkan dengan menggunakan senjata roket dan artileri terhadap bangunan tempat tinggal dan infrastruktur sipil di desa Karyzh...jembatan ketiga di atas sungai Seym rusak," kata seorang perwakilan Komite Investigasi Rusia.
Pernyataan video tersebut diunggah di saluran Telegram milik pembawa acara TV pemerintah Rusia, Vladimir Solovyov. Pasukan Rusia telah memerangi pasukan Ukraina di wilayah Kursk sejak 6 Agustus, ketika ribuan pasukan Kiev menerobos perbatasan barat Rusia dalam rasa malu yang besar bagi petinggi militer Rusia.
Kementerian luar negeri Rusia mengatakan pada hari Jumat bahwa Ukraina telah menggunakan roket Barat, kemungkinan HIMARS buatan AS, untuk menghancurkan jembatan di atas sungai Seym di distrik Glushkovo.
Dalam pernyataan video terpisah yang diunggah ke saluran Telegram Solovyov pada hari Minggu (18/8), seorang perwakilan penyelidik Rusia mengatakan jembatan kedua di atas sungai Seym dekat desa Zvannoe di wilayah Kursk yang digunakan untuk mengevakuasi warga sipil telah "dirusak" oleh HIMARS buatan Amerika Serikat.
Komandan angkatan udara Ukraina mengklaim pada hari Minggu (18/8) bahwa angkatan udara Ukraina telah menghancurkan jembatan kedua itu, sehingga membatasi kapasitas pasokan kelompok Rusia yang menentang kemajuan Ukraina.
Analis militer mengatakan ada tiga jembatan di area ofensif tentara Ukraina yang dilalui Rusia untuk memasok pasukannya.
Yuri Podolyaka, seorang blogger militer pro Rusia kelahiran Ukraina yang berpengaruh, mengatakan pada hari Minggu bahwa Ukraina kemungkinan akan mencoba mengambil alih kendali dalam beberapa hari mendatang dari jembatan strategis lainnya, di atas Sungai Psyol.
Sementara itu, marinir Rusia mengklaim telah menangkap sekelompok 19 tentara Ukraina di wilayah Kursk, Rusia, kantor berita negara RIA Novosti melaporkan pada hari Senin, menggambarkan orang-orang Ukraina tersebut sebagai "penyabotase."
RIA Novosti menerbitkan apa yang disebutnya sebagai video pasukan yang ditangkap. (AFP/Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...