Rusia dan Indonesia Adakan Pembicaraan Perkuat Hubungan Pertahanan dan Keamanan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Rusia dan Indonesia mengambil langkah pada Selasa (25/2) untuk memperkuat hubungan pertahanan mereka dengan pertemuan antara pejabat tinggi keamanan Rusia dan menteri pertahanan Indonesia di ibu kota Jakarta saat perang Moskow di Ukraina memasuki tahun keempat.
Menjelang kunjungan Sergei Shoigu, sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia, kantor berita Rusia, RIA Novosti, mengatakan bahwa ia akan membahas cara-cara untuk memperdalam kemitraan pertahanan dengan Menteri Pertahanan Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin.
Kedua pejabat tersebut juga akan membahas "kerja sama di bidang-bidang lain yang menjadi kepentingan bersama," kata kantor berita tersebut, mengutip pernyataan pemerintah Rusia.
Kunjungan Shoigu, yang merupakan pemberhentian pertama dalam lawatan lima hari ke Asia yang juga mencakup Malaysia, dilakukan setelah Indonesia — negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara — diterima sebagai anggota penuh blok ekonomi berkembang BRICS, aliansi tempat Rusia menjadi salah satu anggota pendirinya.
Pejabat Indonesia mengatakan sebelum kedatangan Shoigu bahwa kedua belah pihak akan bertukar pandangan tentang isu-isu internasional dan regional karena Rusia berharap untuk memperdalam keterlibatan pertahanannya dengan negara-negara Asia Tenggara.
Shoigu juga melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, sebelum berangkat ke Malaysia pada hari Rabu.
Shoigu menolak berkomentar kepada media setelah pertemuannya dengan Sjamsoeddin.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Indonesia, Brigjen Frega Wenas, mengatakan kepada wartawan bahwa Moskow dan Jakarta “berambisi untuk lebih memperluas dan memperdalam hubungan pertahanan kita” dan bahwa kunjungan Shoigu mencerminkan komitmen tingkat tertinggi terhadap hubungan bilateral.
Angkatan Laut Indonesia dan Rusia mengadakan latihan gabungan November lalu di Laut Jawa Timur Indonesia. Selain itu, Jakarta telah membeli peralatan pertahanan Rusia, termasuk jet tempur Sukhoi, kendaraan angkut militer lapis baja BTR-80A dan kendaraan tempur lainnya, helikopter dan senapan serbu.
Prabowo, yang telah menjadikan penguatan militer Indonesia sebagai prioritas, juga ingin membeli kapal selam, fregat, dan lebih banyak jet tempur, serta meningkatkan kerja sama pertahanan dengan negara lain. Agustus lalu, sebagai presiden terpilih negara itu, ia bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, di Kremlin.
Indonesia telah berupaya mempertahankan posisi netral sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Pendahulu Prabowo, Joko Widodo, adalah pemimpin Asia pertama yang mengunjungi Moskow dan Kiev pada Juli 2022, dengan harapan untuk mendorong gencatan senjata. (AP)
Editor : Sabar Subekti

Kejagung Tetapkan Dua Tersangka Baru Kasus Korupsi Tata Kelo...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan dua tersangka baru dalam kasus dugaan...