Rusia Dilaporkan Kehilangan 25.500 Tentara dalam Invasi ke Ukraina
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Rusia telah kehilangan sekitar 25.500 tentara di Ukraina sejak awal invasi pada 24 Februari, menhurut media berita lokal The Kyiv Independent melaporkan pada hari Minggu (8/5).
Rusia juga kehilangan sekitar 1.130 tank, 2.741 kendaraan personel lapis baja (APV), dan 509 sistem artileri, menurut infografis yang dirilis oleh surat kabar tersebut, mengutip Angkatan Bersenjata Ukraina.
Kerugian lainnya termasuk 1.961 kendaraan dan tangki bahan bakar, 199 pesawat, 156 helikopter, 92 rudal jelajah, 12 kapal, 179 sistem peluncuran roket ganda (MLRS), dan 360 kendaraan udara tak berawak (UAV).
Menurut informasi terbaru Kementerian Pertahanan Ukraina yang dikutip Al Arabiya, pada hari Minggu (8/5), Rusia “menderita kerugian terbesar (pada hari terakhir) di wilayah Novopavlivsk.”
Rusia “terus melakukan agresi bersenjata skala penuh terhadap Ukraina,” dan tidak menghentikan operasi militernya di “Zona Operasi Timur,” kata kementerian menambahkan dalam pembaruan sebelumnya pada hari Minggu.
“Unit-unit tertentu dari Angkatan Bersenjata Federasi Rusia terus melakukan tugas untuk menutupi perbatasan Ukraina-Rusia di wilayah Bryansk dan Kursk,” kata kementerian itu, menyoroti bahwa Rusia juga memblokir unit Ukraina di Mariupol.
“Di arah Mariupol, musuh Rusia terus memblokade unit kami di area pabrik Azovstal dan, dengan dukungan artileri dan tembakan tank, melakukan operasi penyerangan,” dan terus “menyediakan senjata, peralatan militer, dan amunisi, bahan bakar, dan minyak untuk memenuhi kebutuhan kelompok pasukan Rusia ke arah ini.”
Hari Minggu menandai hari ke-74 invasi Rusia ke Ukraina. Invasi Rusia telah menyebabkan perpindahan massal, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, dengan lebih dari dua belas juta orang Ukraina diyakini mencari suaka di Eropa sejauh ini, menurut perkiraan PBB.
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...