Rusia Hukum 7,5 Tahun Penjara Anggota Saksi Yehuwah
Saksi Yehuwah di Rusia dilarang, kelompok ini dianggap organisasi “ekstremis.”
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Pengadilan di Rusia telah menjatuhkan hukuman 7,5 tahun penjara kepada seorang anggota kelompok Saksi Yehuwah, kata juru bicara denominasi agama, sementara penyelidik negara bagian Moskow membuka penyelidikan kriminal baru terhadap kelompok tersebut.
Mahkamah Agung Rusia mencap kelompok Saksi Yehuwah sebagai organisasi "ekstremis" pada tahun 2017 dan memerintahkannya untuk dibubarkan. Sejak itu pihak berwenang telah menahan ratusan anggota Saksi Yehuwa dan menghukum puluhan atas tuduhan ekstremisme.
Di wilayah selatan Krasnodar, Alexander Ivshin, 63 tahun, dijatuhi hukuman 7,5 tahun di koloni hukuman, setelah dituduh mengatur kegiatan atas nama kelompok terlarang itu, kata juru bicara Asosiasi Eropa Saksi Yehuwah, Yaroslav Sivulsky, dalam sebuah pernyataan.
Juga pada hari Rabu, petugas penegak hukum menahan sejumlah anggota Saksi Yehuwah dan melakukan penggeledahan di 16 alamat di Moskow sebagai bagian dari penyelidikan kriminal baru terhadap kelompok tersebut, kata penyelidik negara.
Komite Investigasi, yang menangani penyelidikan kejahatan besar, mengatakan orang-orang telah ditahan karena mengatur dan mengambil bagian dalam kegiatan kelompok agama yang dilarang.
Dikatakan bahwa mereka telah bertemu di sebuah flat di Moskow utara dan mempelajari ajaran agama meskipun menyadari larangan aktivitas kelompok tersebut. "Pihak berwenang Rusia terus memburu penganut agama kami," kata Sivulsky.
Dia mengatakan bahwa setidaknya 15 keluarga anggota Saksi Yehuwah dibangunkan dengan ketukan keras di pintu pada hari Rabu pagi, dan orang-orang yang tidak bersalah itu, yang taat hukum, kemudian ditampilkan di televisi dibawa dengan terborgol.
“Kami berharap hukum dan akal sehat akan menang dan bahwa penganiayaan agama terhadap pengikut agama kami akan berhenti,” kata Sivulsky.
Dalam pernyataan di situsnya, Komite Investigasi tidak menyebutkan jumlah total orang yang ditahan. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Parlemen Swiss Memilih untuk Melarang Hizbullah Lebanon
BERN, SATUHARAPAN.COM-Parlemen Swiss pada hari Selasa (17/12) memilih untuk melarang Hizbullah, dala...