Rusia Kerahkan Rudal Pertahanan Udara di Suriah
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM – Rusia telah mengerahkan sistem peluru kendali pertahanan udara canggih S-400 di Suriah, kata Kementerian Pertahanan Rusia, hari Kamis (26/11). Sistem itu dilengkapi dengan senjata yang akan digunakan untuk melindungi daerah sekitar pangkalan udara di Latakia pesisir.
"Keputusan komando tertinggi, sebuah pertahanan udara S-400 telah dikirim ke pangkalan udara Rusia di Hmeimim di Suriah yang akan bertugas melindungi daerah itu," kata kementerian pertahanan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP.
Sebuah video yang diposting di halaman Facebook resmi kementerian menunjukkan persenjataan itu diturunkan dari pesawat kargo.
Setelah Turki menembak jatuh salah satu jet tempur Rusia, Moskow Rabu lalu mengatakan akan mengerahkan sistem pertahanan udara di Suriah untuk melindungi pesawat tempur yang melaksanakan serangan udara sejak 30 September.
Insiden, yang oleh Turki disebut disebabkan oleh pelanggaran wilayah udara oleh pilot Rusia, telah merenggangkan hubungan kedua negara. Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyebutnya sebagai "menikam dari belakang."
Para pejabat Amerika Serikat telah mengecam keputusan Rusia yang mengirim rudal ke Suriah. Disebutkan, kehadiran pertahanan udara itu menimbulkan "keprihatinan yang signifikan" karena jangkauan peluru kendali itu sampai 400 kilometer yang bisa keluar perbatasan Suriah dan mencapai Turki.
Jurubicara kementerian pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, mengatakan pada hari Kamis (26/11) bahwa militer telah "yakin bahwa pesawat Rusia menghancurkan target Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS), dijamin tidak akan diserang oleh koalisi anti NIIS pimpinan AS."
Tapi jatuhnya jet tempur Rusia pada hari Selasa telah mengubah dan "sekarang keselamatan armada dan pesawat Rusia ... akan dipastikan dengan cara yang lebih aman," katanya.
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...