Seorang Pria Lompati Pagar Gedung Putih Saat Obama Rayakan Thanksgiving
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Seorang pria yang menyelubungi badannya dengan bendera Amerika Serikat melompati pagar Gedung Putih ketika Presiden Barack Obama berada di tengah-tengah keluarganya untuk merayakan Thanksgiving, Kamis waktu setempat, kata sejumlah media di AS.
Dia dengan cepat dicegah oleh petugas Secret Service setelah menerobos sebuah berikade dan melompati pagar North Lawn yang baru saja dipasangi paku berukuran 7 inci (18 centimeter) untuk mempersulit lompatan, kata CNN.
Petugas Secret Service dengan senjata terhunus dan dilengkapi unit K-9, menangkap orang itu, menurut dua fotografer CNN yang menyaksikan insiden tersebut.
Joseph Caputo, nama penyusup tersebut, memanjat pagar utara dari dasar Gedung Putih sekitar 14:45 waktu setempat dan segera ditangkap. Belum ada keterangan rinci lebih lanjut tentang tersangka.
Caputo membawa sebuah amplop, mengenakan kaus berwarna biru, dan celana putih.
Insiden di Hari Thanksgiving ini terjadi di tengah kekhawatiran keamanan yang meningkat di Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya menyusul serangan 13 November di Paris yang menewaskan 130 orang.
Secret Service berada di bawah pengawasan ketat dan kepalanya mengundurkan diri setelah seorang veteran perang AS melompat pagar utara dan menuju mansion presiden dengan bersenjatakan pisau pada bulan September 2014.
Dia masuk melalui pintu depan Gedung Putih dan pergi melalui beberapa ruangan sebelum dilumpuhkan dan ditangkap.
Joseph Caputo memanjat pagar utara dari dasar Gedung Putih sekitar 02:45 dan segera ditangkap, Secret Service mengatakan dalam sebuah pernyataan. Ini tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang tersangka.
Veteran perang Amerika Serikat, yang memanjat pagar Gedung Putih dan berhasil masuk ke istana presiden bersenjatakan pisau, Selasa (23/11) lalu, divonis 17 bulan penjara dan tiga tahun masa percobaan.
Penyusup bernama Omar Gonzalez yang memiliki masalah kejiwaan sejak terlibat pertempuran di Irak, mendapat potongan dengan masa tahanan sehingga hanya harus menjalani hukuman penjara delapan bulan lagi.
"Semoga beruntung," kata Hakim Rosemary Collyer saat ia memvonis Gonzalez dan berharap dia akan dapat memulai hidupnya kembali.
Gonzalez akan dapat meminta pemindahan ke California, tempat ayahnya tinggal. Hakim merekomendasikan bahwa Gonzalez yang berusia 43 tahun menjalani sisa masa tahanannya di sana dan mendapatkan perawatan lebih lanjut untuk masalah kesehatan mental.
Gonzalez meminta maaf di pengadilan dan mengatakan ia tidak pernah bermaksud untuk menyakiti siapa pun.
Pada 19 September 2014 sore, Gonzalez memanjat pagar utara dari kompleks Gedung Putih sambil membawa pisau saku.
Dia berlari 60 meter dan memasuki pintu depan Gedung Putih. Ia memasuki sejumlah ruangan sebelum diamankan dan ditangkap.
Presiden Barack Obama dan keluarganya baru saja meninggalkan rumah.
Ulah itu menyebabkan kontroversi terkait longgarnya keamanan. Gonzalez mengaku bersalah "secara tidak sah memasuki sebuah bangunan atau gedung yang dibatasi, sambil membawa senjata mematikan atau berbahaya" dan menyerang petugas pengamanan presiden.
Pengacaranya David Bos mengatakan kliennya adalah "seseorang yang berjuang untuk negaranya. Ada pertimbangan khusus yang harus dipertimbangkan" Jaksa Thomas Gillice mengatakan Gonzalez "memiliki satu tujuan: pergi ke Gedung Putih" dan ia juga memiliki koleksi senjata yang "menakjubkan".
Namun hakim ingin menunjukkan pemahaman terhadap veteran perang.
"Sejarah hidup Bapak Gonzalez menunjukkan bahwa ia memiliki kehidupan yang normal sampai saat terlibat perang," kata hakim, "Perang jelas berdampak pada stabilitas mentalnya." (AFP)
Editor : Eben E. Siadari
Kepala Militer HTS Suriah Akan Membubarkan Sayap Bersenjata
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Kepala militer "Hayat Tahrir al-Sham" (HTS) Suriah yang menang m...