Rusia Klaim Gagalkan Serangan Sabotasi Ukraina
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Dinas keamanan Rusia, FSB, mengatakan pada hari Senin (19/6) bahwa mereka telah menggagalkan serangkaian "sabotase dan plot teroris" Ukraina yang menargetkan pejabat yang didukung Rusia di wilayah yang dikuasai Rusia di Ukraina dan telah menangkap seorang wanita sebagai bagian dari penyelidikannya.
FSB mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan itu telah menargetkan pejabat penegak hukum Rusia dan pejabat pemerintah yang dipasang Rusia di wilayah Zaporizhzhia selatan, salah satu dari empat wilayah di Ukraina yang menurut Moskow telah dianeksasi sejak awal dari apa yang disebutnya operasi "militer khusus".
Sementara itu, Kiev saat ini sedang melakukan serangan balasan untuk merebut kembali apa yang dikatakan Barat sebagai wilayah yang direbut secara ilegal. Tidak ada komentar segera dari Ukraina atas tuduhan Rusia tersebut.
FSB mengatakan telah membuka kasus kriminal terhadap seorang perempuan yang tidak disebutkan namanya yang digambarkan sebagai "kaki tangan" atas tuduhan terkait terorisme dan kepemilikan bahan peledak secara ilegal.
Rusia Memindahkan Pasukan
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pada hari Senin bahwa dalam 10 hari terakhir, Rusia kemungkinan telah mulai merelokasi elemen-elemen Kelompok Pasukan Dnipro (DGF) dari tepi timur Sungai Dnipro untuk memperkuat sektor Zaporizhzhia dan Bakhmut.
Pengerahan kembali DGF kemungkinan mencerminkan persepsi Rusia bahwa serangan besar Ukraina di seberang Sungai Dnipro sekarang lebih kecil kemungkinannya setelah runtuhnya Bendungan Kakhovka dan banjir yang diakibatkannya, kata kementerian itu dalam pembaruan.
Pasukan Ukraina telah membebaskan delapan permukiman dalam dua pekan terakhir dari operasi ofensif mereka, termasuk desa Piatykhatky, kata Wakil Menteri Pertahanan, Hanna Maliar, hari Senin.
“Selama dua pekan operasi ofensif di arah Berdiansk dan Melitopol, delapan pemukiman dibebaskan,” kata Maliar di aplikasi perpesanan Telegram.
Seorang pejabat yang diangkat Rusia mengatakan Ukraina telah merebut kembali Piatykhatky, sebuah desa di wilayah selatan Zaporizhzhia, dan mempertahankan diri di sana saat mendapat serangan dari artileri Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Senin bahwa pasukannya telah menggagalkan upaya Ukraina untuk merebut desa Novodonetske di wilayah timur Donetsk di mana serangan balasan Kiev menjadi fokus. (AFP/Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Israel Pada Prinsipnya Setuju Gencatan Senjata dengan Hizbul...
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Siaran media Kan melaporkan bahwa Israel pada prinsipnya telah menyetujui...