Rusia Klaim Keluarkan 80.000 Paspor di Empat Wilayah Ukraina Yang Dianeksasi
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Rusia mengatakan pada hari Kamis (24/11) bahwa pihaknya telah mengeluarkan lebih dari 80.000 paspor Rusia untuk penduduk di empat wilayah Ukraina sejak Presiden Vladimir Putin mengklaim telah mencaplok wilayah tersebut bulan lalu.
"Sejak penambahan ... dari empat wilayah ke dalam Federasi Rusia, dan sesuai dengan undang-undang, lebih dari 80.000 orang menerima paspor sebagai warga negara Federasi Rusia," kata Valentina Kazakova, seorang pejabat migrasi di kementerian dalam negeri, dalam komentar yang dibawa oleh kantor berita Rusia.
Pada bulan September, Rusia mengadakan apa yang disebut referendum di empat wilayah Ukraina: Donetsk, Lugansk, Zaporizhzhia dan Kherson, dan mengatakan penduduk telah memilih untuk menjadi subyek Rusia.
Putin secara resmi mencaplok wilayah tersebut pada sebuah upacara di Kremlin pada awal Oktober, meskipun pasukannya tidak pernah memiliki kendali penuh atas wilayah tersebut.
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengutuk "upaya aneksasi ilegal" atas tanah Ukraina itu dan mendesak masyarakat internasional "untuk tidak mengakui perubahan apa pun yang diumumkan oleh Rusia ke perbatasan."
Rusia sejak itu kehilangan banyak wilayah yang dikuasainya di Ukraina.
Pada bulan November, Moskow menarik pasukan kembali dari Kherson, kota utama di wilayah dengan nama yang sama dan satu-satunya ibu kota regional yang telah direbut Rusia dalam serangan Ukraina.
Sejak dimulainya kampanye militer pada bulan Februari, Kremlin telah mempermudah warga Ukraina untuk memperoleh kewarganegaraan Rusia dan mengizinkan pemegang paspor Ukraina untuk tinggal dan bekerja di Rusia tanpa batas waktu dan tanpa izin kerja. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...