Rusia Klaim Serang 36 Unit Senjata dan Tewaskan 310 Tentara Ukraina
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Pasukan Rusia menewaskan 310 pejuang Ukraina dan menghancurkan 36 unit senjata dan peralatan militer pada hari Rabu (4/5), kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov.
“Penerbangan taktis dan militer operasional Angkatan Udara Rusia menghantam 77 area konsentrasi tenaga kerja dan peralatan militer (Angkatan Bersenjata Ukraina). Hingga 310 nasionalis dan 36 unit senjata dan peralatan militer dihancurkan,” kata kantor berita TASS mengutip Konashenkov.
“Pasukan rudal dan artileri menghantam baterai Ukraina dari beberapa sistem peluncuran roket BM-21 Grad, serta 83 area konsentrasi tenaga dan peralatan militer, di posisi menembak,” katanya.
Dia menambahkan: “Sistem pertahanan udara Rusia menghancurkan enam kendaraan udara tak berawak Ukraina pada siang hari di daerah pemukiman Avdiivka, Severodonetsk, Vesela Hora dari Luhansk…, serta di atas Pulau Zmeiny.”
Pemboman berat Rusia terhadap situs-situs Ukraina terjadi ketika Uni Eropa bergerak untuk menjatuhkan sanksi lebih lanjut terhadap Moskow dengan mengusulkan larangan impor minyak.
Pertempuran sengit juga terjadi di pabrik baja Azovstal di kota pelabuhan Mariupol yang terkepung, benteng terakhir perlawanan Ukraina di kota itu.
Sementara itu, laporan AP menyebutkan serangan Rusia di Donets jauh lebih banyak memakan korban dan lebih mengerikan.
Di tengah semua kengerian yang terjadi dalam perang di Ukraina, pemboman Rusia terhadap Teater Drama Daerah Akademik Donetsk di Mariupol pada 16 Maret menonjol sebagai satu-satunya serangan paling mematikan yang diketahui terhadap warga sipil hingga saat ini.
Investigasi oleh Associated Press telah menemukan bukti bahwa serangan itu sebenarnya jauh lebih mematikan dari yang diperkirakan, menewaskan lebih dari 600 orang warga sipil di dalam dan di luar gedung. Itu hampir dua kali lipat dari jumlah korban tewas yang dikutip sejauh ini, dan banyak orang yang selamat menyebutkan jumlahnya lebih tinggi.
Penyelidikan AP membuka kembali apa yang terjadi di dalam teater pada hari itu dari laporan 23 orang yang selamat, penyelamat, dan orang-orang yang akrab dengan kehidupan barunya sebagai tempat perlindungan bom. AP juga menggambar dua set denah teater, foto dan video yang diambil di dalam sebelum, selama dan setelah hari itu dan umpan balik dari para ahli yang meninjau metodologi.
Editor : Sabar Subekti
AS Memveto Resolusi PBB Yang Menuntut Gencatan Senjata di Ga...
PBB, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat pada hari Rabu (20/11) memveto resolusi Dewan Keamanan PBB (Per...