Rusia: Kritik Barat Tidak Hentikan Penempatan Senjata Nulir di Belarusia
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Rusia pada hari Senin (27/3) mengatakan kritik Barat tidak akan mengubah rencana yang diumumkan oleh Presiden Vladimir Putin untuk menyebarkan senjata nuklir taktis di negara tetangga Belarusia.
Barat mengutuk pengumuman akhir pekan oleh Putin tentang penempatan senjata di Belarusia yang berbatasan dengan Uni Eropa dan NATO, memicu seruan untuk sanksi baru terhadap Moskow.
Ukraina mengatakan sedang mengupayakan pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB atas langkah tersebut.
“Reaksi seperti itu tentu saja tidak dapat mempengaruhi rencana Rusia,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Berbicara selama wawancara televisi pada hari Sabtu, Putin mengatakan Moskow akan menempatkan senjata nuklir taktis "tanpa melanggar perjanjian internasional kami tentang non proliferasi nuklir".
Dia mengatakan, ini "tidak biasa".
“AS telah melakukan ini selama beberapa dekade. Mereka telah lama menempatkan senjata nuklir taktis mereka di wilayah sekutu mereka,” kata Putin.
Pemimpin Rusia itu mengatakan dia berbicara dengan sekutu Belarusia, Alexander Lukashenko, dan bahwa mereka telah "setuju untuk melakukan hal yang sama".
Pengumuman Putin datang lebih dari setahun setelah serangannya yang keras di Ukraina.
Di Washington, juru bicara Departemen Luar Negeri, Vedant Patel, menegaskan kembali bahwa AS tidak mengubah postur nuklirnya sendiri dan tidak memiliki alasan untuk percaya bahwa Rusia sedang bersiap untuk menggunakan senjata nuklir.
“Tapi terus terang, pengumuman ini adalah salah satu yang kami kutuk. Ini adalah contoh terbaru dari retorika nuklir yang tidak bertanggung jawab yang telah kita lihat dari Rusia,” kata Patel kepada wartawan.
“Tidak ada negara lain yang mengangkat prospek potensi penggunaan nuklir sehubungan dengan konflik ini. Mari kita ingat, tidak ada negara yang mengancam Rusia atau Presiden Putin,” kata Patel. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...