Rusia Lancarkan Serangan Luas ke Ukraina
Presiden Ukraina serukan rakyat yang mampu ikut angkat senjata pertahankan negara.
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Pasukan Rusia melancarkan serangan luas ke Ukraina pada hari Kamis (24/2), ketika Presiden Vladimir Putin mengesampingkan kecaman dan sanksi internasional dan memperingatkan negara-negara lain bahwa setiap upaya campur tangan akan mengarah pada "konsekuensi yang belum pernah Anda lihat."
Sementara itu, Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov, pada hari Kamis mengatakan bahwa siapa pun yang siap dan mampu memegang senjata dapat bergabung dengan barisan pasukan pertahanan teritorial, karena polisi mengatakan mereka akan mendistribusikan senjata kepada para veteran.
Pasukan Rusia telah menembakkan rudal ke beberapa kota di Ukraina dan mendaratkan pasukan di pantainya pada hari Kamis, kata para pejabat dan media, setelah Presiden Vladimir Putin mengizinkan apa yang disebutnya operasi militer khusus di timur.
Penjaga perbatasan Ukraina merilis rekaman yang mereka katakan sebagai kendaraan militer Rusia yang bergerak, dan ledakan besar terdengar di ibu kota Kiev, kota Kharkiv di timur dan Odesa di barat. Ketika militer Rusia mengklaim telah memusnahkan seluruh pertahanan udara Ukraina dalam hitungan jam.
Warga Ukraina melarikan diri dari beberapa kota dan otoritas Eropa menyatakan wilayah udara Ukraina sebagai zona konflik aktif.
Selain itu, komando militer Ukraina mengatakan pada hari Kamis bahwa pasukan pemerintah telah membunuh "sekitar 50 penjajah Rusia" saat memukul mundur serangan terhadap sebuah kota di garis depan dengan pemberontak yang didukung Moskow. Namun belum dapat segera mengkonfirmasi jumlah korban tewas.
“Shchastya terkendali. 50 penjajah Rusia tewas. Pesawat Rusia lainnya dihancurkan di distrik Kramatorsk. Ini yang keenam,” kata staf jenderal angkatan bersenjata di Twitter.
Rusia Dapat Kecaman Internasional
Para pemimpin dunia mengecam dimulainya invasi yang telah lama diperkirakan dengan konsekuensi yang luas, ketika pasar keuangan global jatuh dan harga minyak melonjak. Tindakan Rusia dapat menyebabkan korban besar, menggulingkan pemerintah Ukraina yang terpilih secara demokratis dan mengacaukan geopolitik dan keseimbangan keamanan Eropa pasca Perang Dingin.
Pemerintah dari AS hingga Asia dan Eropa menyiapkan sanksi baru setelah upaya gagal untuk menemukan solusi diplomatic, tetapi kekuatan global mengatakan mereka tidak akan campur tangan secara militer untuk mempertahankan Ukraina.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengumumkan darurat militer, mengatakan Rusia telah menargetkan infrastruktur militer Ukraina. Warga Ukraina yang telah lama bersiap untuk kemungkinan serangan didesak untuk tinggal di rumah dan tidak panic, bahkan ketika pihak berwenang Ukraina melaporkan rentetanserangan artileri dan serangan udara ke sasaran di seluruh negeri.
Setelah berminggu-minggu menyangkal rencana untuk menyerang, Putin membenarkan tindakannya dalam pidato televisi semalam, menyatakan bahwa serangan itu diperlukan untuk melindungi warga sipil di Ukraina timur, klaim palsu yang telah diprediksi AS akan dia buat sebagai dalih untuk invasi.
Dia menuduh AS dan sekutunya mengabaikan tuntutan Rusia untuk mencegah Ukraina bergabung dengan NATO dan untuk jaminan keamanan. Dia juga mengklaim bahwa Rusia tidak bermaksud untuk menduduki Ukraina tetapi akan bergerak untuk "demiliterisasi" dan membawa mereka yang melakukan kejahatan ke pengadilan.
Invasi Skala Penuh
Serangan datang pertama dari udara, tetapi kemudian penjaga perbatasan Ukraina merilis rekaman kamera keamanan pada hari Kamis yang menunjukkan barisan kendaraan militer Rusia menyeberang ke wilayah yang dikuasai pemerintah Ukraina dari Krimea yang dicaplok Rusia.
Oleksii Arestovich, seorang penasihat Zelenskyy, mengatakan bahwa pasukan Rusia telah bergerak sejauh lima kilometer ke wilayah Ukraina di wilayah Kharkiv dan Chernihiv, dan, mungkin di daerah lain.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, menggambarkan serangan itu sebagai “invasi skala penuh” dan mengatakan Ukraina akan “mempertahankan diri dan akan menang. Dunia dapat dan harus menghentikan Putin. Waktunya untuk bertindak adalah sekarang.”
Di ibu kota, Walikota Kiev, Vitaly Klitschko, menyarankan warga untuk tinggal di rumah kecuali mereka terlibat dalam pekerjaan penting dan mendesak mereka untuk menyiapkan tas dengan kebutuhan dan dokumen jika mereka perlu mengungsi.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan tidak menargetkan kota-kota, tetapi menggunakan senjata presisi dan mengklaim bahwa “tidak ada ancaman bagi penduduk sipil.”
Zelenskyy mendesak para pemimpin global untuk memberikan bantuan pertahanan ke Ukraina dan membantu melindungi wilayah udaranya dari “agresor.”
Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa mengatakan kepada operator udara tentang risiko tinggi terhadap pesawat sipil di atas Ukraina, mengingatkan operator udara bahwa "wilayah ini sekarang merupakan zona konflik aktif." (AP/Reuters/ AFP)
Editor : Sabar Subekti
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...